BERITASOLORAYA.com - Kemunculan varian omicron mengindikasikan bahwa penanganan pandemi covid 19 masih jauh dari kata selesai.
Diperlukan dorongan yang dapat memperkuat upaya penanganan pandemi covid 19.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi juga mengatakan bahwa dorongan untuk penanganan covid 19 sangatlah penting.
Baca Juga: Ingin Kuliah di Luar Negeri? Kampus UAC Menawarkan Kesempatan Baik untuk Belajar di Korea Selatan
Retno juga menyoroti pentingnya dukungan terhadap fasilitas COVAX sebagai upaya penanganan pandemi covid19.
“Covax telah berhasil menyalurkan sebanyak satu miliar vaksin covid 19 ke seluruh dunia,” Ucap Retno
“Pencapaian ini tidak mudah, mengingat berbagai tantangan yang dihadapi COVAX dan dunia,” kata Retno melanjutkan.
Baca Juga: Mickey7. Film Fiksi Ilmiah Kolaborasi Robert Pattinson dan Bong Joon Ho
Hal ini disampaikan oleh Retno saat menghadiri Konferensi Pers Peluncuran Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity.
Menurut Retno, capaian COVAX yang dapat menjadi jalur vaksin andalan adalah bukti nyata hasil kerjasama dan solidaritas dunia.
Gavi COVAX AMC 2022 Investment Opportunity diselenggarakan untuk memobilisasi pendanaan COVAX dengan mendorong investasi dari berbagai negara dan lembaga donor.
Baca Juga: Red Velved Dianaktirikan SM Entertainment, Penggemar: Lebih Sayang sama Aespa
Menlu juga mendorong berbagai pihak untuk mengambil kesempatan investasi ini.
“Sebagai co-chair AMC EG, saya menyerukan kepada seluruh negara dan komunitas donor untuk mendukung COVAX melalui kesempatan investasi,” Kata Menlu.
“Ini bukan sekedar social charity, melainkan sebuah kepentingan bersama untuk memastikan COVAX dapat menuntaskan misinya,” ucap Menlu melanjutkan.
Baca Juga: Komentar Gibran Terkait Trending Kasus yang Dialaminya Berada di Bawah Layangan Putus
Menlu juga memastikan bahwa tahun 2022, Indonesia akan memobilisasi kerjasama global untuk mempercepat pemulihan.
“Sebagai ketua G20 tahun 2022, Indonesia akan memobilisasi kerjasama global untuk mempercepat pemulihan bagi semua negara, termasuk negara berkembang,” kata Retno.
“Recover together, recover stronger,” tutup Retno***