BERITASOLORAYA.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya secara langsung meresmikan Perpustakaan Jakarta dan juga Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin yang terletak di Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki pada Kamis, 7 Juli 2022.
Nantinya semua koleksi dari HB Jassin akan dipajang di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra ini.
Secara langsung saat peresmian, Gubernur Anies Baswedan menceritakan bagaimana perjuangan Pemprov DKI Jakarta untuk meyakinkan pihak keluarga HB Jassin untuk dapat dan mau mengelola seluruh koleksinya.
Baca Juga: Sampai Puluhan Juta, 3 Jenis Tunjangan yang Diterima Guru di Bulan Juli 2022
Gubernur Anies Baswedan berharap semua koleksi dari HB Jassin dapat dijadikan pegangan dan dapat memberikan banyak manfaat bagi pengunjung nantinya.
Gubernur Anies berharap agar Dinas Perpustakaan dan Arsip ikut menjaga karya dari HB Jassin.
Gubernur Anies tidak hanya berjanji untuk mencintai dan menjaga koleksi dari HB Jassin saja, tetapi juga menjadikan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra tersebut sebagai tempat koleksi sastra permanen dan terbesar di dunia.
Oleh karena hal tersebut, Gubernur Anies sangat berharap bahwa jajaran Pemrov DKI Jakarta untuk membantu menjaga Perpustakaan Jakarta dan juga Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.
Baca Juga: Cara Download Modul dan Isi Lembar Kerja 01 PPG Dalam Jabatan 2022, Lakukan Sebelum Terlewat
Gubernur Anies juga berharap dengan adanya Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin ini ke depannya dapat menjadi contoh untuk dibukanya perpustakaan yang lain.
Dengan adanya Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin ini diharapkan semakin banyak generasi muda yang senang datang juga melakukan aktivitas belajar di perpustakaan.
Gubernur Anies mengharapkan pihak pengelola ke depannya dapat membuat Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin ini menjadi pusat berkegiatan bagi banyak orang.
Baca Juga: Cara-Cara untuk Mengelola Kecemasan yang Terjadi pada Anak
Harapan tersebut dikatakan agar dikatakan agar ke depannya perpustakaan bukan hanya sebatas tempat untuk dikumpulkannya buku-buku dan juga berbagai macam literasi saja, tetapi juga menjadi tempat yang menghidupkan kebudayaan.
Menurut Gubernur Anies, ketika membangun perpustakaan, maka yang lebih baik adalah perpustakaan masa depan bukan perpustakaan masa lalu.
Maksud perpustakaan masa depan adalah perpustakaan yang mengedepankan pelayanan bukan hanya sekedar mengumpulkan literasi saja sehingga nantinya dapat menjadi tempat untuk bertumbuh dan berkembangnya masyarakat dan juga sebuah komunitas.
Baca Juga: Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas. Dipotong Dulu Atau Langsung Disimpan?
Dalam acara pembukaan tersebut, Gubernur Anies juga menyampaikan pesan kepada para pustakawan yang bertugas di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin agar tidak hanya memberi informasi mengenai buku saja tetapi juga menjadi inovator.
Menginisiasi sebuah kegiatan di dalam perpustakaan tersebut di masa depan yang dimaksud Anies sebagai inovator.
Pengunjung nantinya bukan hanya sekadar mencari buku atau membaca saja namun di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra pengunjung dapat melakukan aktivitas pembelajaran yang menyenangkan.***