Waspada Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jateng, Jabar dan DIY, Berikut Penjelasan Lengkap BMKG

18 Agustus 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi/BMKG imbau warga di sejumlah wilayah waspada gelombang tinggi /Pexels/George Desipris

BERITASOLORAYA.com - Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir tentu sangat bergantung pada gelombang air laut. Karena tinggi dan rendahnya gelombang air laut sangat memengaruhi mereka untuk pergi melaut.
 
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang memiliki tugas di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika yang ada di Indonesia yakni BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

BMKG ini merupakan salah satu LPNK yang dilengkapi dengan alat-alat canggih salah satunya satelit yang dapat memprediksi arah pergerakan angin dan cuaca di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Resmi! Tahun 2022 Guru Honorer Tak Bisa Jadi ASN Lewat Seleksi CPNS, Simak Penawaran Lain dari BKN

Potensi gelombang tinggi di perairan Indonesia pun dapat dideteksi oleh BMKG dengan cepat.

Lebih lanjut, informasi terbaru BMKG memberikan peringatan dini berkaitan dengan potensi munculnya gelombang sangat tinggi di laut selatan Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar) dan Yogyakarta (DIY).

Perkembangan terkini berkaitan dengan gelombang tinggi di Laut Selatan Jateng, Jabar, dan DIY diprediksi terjadi pada hari ini Kamis, 18 Agustus 2022 hingga Sabtu 20 Agustus 2022.

Peringatan gelombang tinggi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Teguh Wardoyo.

Baca Juga: Lirik Wonderland Indonesia 2: The Sacred Nusantara Persembahan Alffy Rev

"Peringatan dini ini kami keluarkan karena tinggi gelombang laut selatan Jawa Barat hingga Yogyakarta berpotensi mencapai 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi," jelas Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Teguh Wardoyo, dikutip BeritaSoloRaya.com melalui laman PMJ News pada Kamis, 18 Agustus 2022.

Selanjutnya, Teguh menambahkan bahwa selama kurun 18 sampai 20 Agustus 2022, gelombang sangat tinggi tersebut berpotensi menghampiri beberapa perairan di Indonesia antara lain, perairan bagian selatan Cianjur, perairan selatan Sukabumi.

Kemudian perairan bagian selatan Tasikmalaya, perairan bagian selatan Garut, perairan bagian selatan Cilacap, perairan bagian selatan Pangandaran, perairan bagian selatan Purworejo, perairan selatan Kebumen, dan perairan bagian selatan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).

Bergeser ke arah perairan Samudera Hindia, gelombang sangat tinggi juga berpeluang muncul di perairan Samudra Hindia selatan Sukabumi, perairan Samudra Hindia selatan Cianjur, perairan Samudra Hindia selatan Garut,

Baca Juga: Jin BTS Diminta Penggemar dan Netizen Korea untuk Keluar dari Agensi HYBE, Ada Apa?

Lalu, perairan Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, perairan Samudra Hindia selatan Pangandaran, perairan Samudra Hindia selatan Cilacap, perairan Samudra Hindia selatan Kebumen, perairan Samudra Hindia selatan Purworejo, dan perairan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

Teguh menyampaikan bahwa faktor terjadinya gelombang yang sangat tinggi di beberapa perairan tersebut salah satunya karena faktor kecepatan angin.

"Gelombang sangat tinggi ini terjadi karena faktor peningkatan kecepatan angin yang bertiup di atas laut," tambah Teguh.

Kemudian, masih berdasarkan penuturannya, angin diprakirakan bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 5 knot sampai 25 knot dan cenderung searah, sehingga memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang di beberapa perairan yang disebutkan di atas.

Baca Juga: 4 Kode Pendaftar PPPK Guru 2022 di Akun SSCASN 2022, Serta Mekanisme Seleksinya yang Penting untuk Diketahui

Teguh menghimbau kepada seluruh pengguna jasa kelautan agar senantiasa waspada saat melaut.

"Kami imbau seluruh pengguna jasa kelautan agar tetap waspada terhadap potensi terjadinya gelombang tinggi,” ujarnya.

Himbauan yang berkaitan dengan potensi gelombang tinggi tidak hanya kepada pemilik jasa kelautan. Melainkan juga berlaku untuk wisatawan yang ada di sekitar pesisir.

"Sementara bagi wisatawan diimbau agar tidak berenang atau mandi di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang sangat tinggi dapat datang sewaktu-waktu," tandasnya.***

Editor: Anbari Ghaliya

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler