BERITASOLORAYA.com - Perjuangan honorer kesehatan atau nakes honorer memang sangat luar biasa dan patut diauncingi jempol.
Apalagi ketika Indonesia diserang ganasnya pandemi, perjuangan nakes honorer sangat-sangat luar biasa.
Banyak nakes honorer yang bekerja 24 jam, tidak bertemu keluarga sampai harus kehilangan nyawanya karena tanggung jawab pekerjaanya.
Baca Juga: Honorer Gagal PPPK Dapat Duit Rp4,2 Juta dari Pemerintah, Full Senyum Walau Tak Jadi ASN...
Tidak mengherankan kalau nakes honorer harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah.
Anggota Komisi IX DPR RI Itet Tridjajati Sumarijanto menyatakan kalau tenaga kesehatan atau nakes honorer sangat patut diperjuangkan kesejahteraanya.
Menurut Itet, nakes honorer sudah bekerja dan berjuang tanpa pamhrih dengan pengabdian yang sangat luar biasa.
Ironisnya menurut Itet, kesejahteraan tenaga honorer keseahtan masih sangat jauh sekali dan bahkan sangat memperihatinkan.
“Honorer Nakes dan Non Nakes dengan pengabdian yang sudah lama, itu juga harus dihargai. Jangan habis manis sepah dibuang, kan begitu. Saya berpikir mereka harus dihargai seperti (profesi) Hakim, kan mereka adalah Wakil Tuhan, justru tenaga Kesehatan itu adalah Wakil Tuhan,” ucap Itet.
Itet menjelaskan kalau kesejahteraan honorer diperhatikan oleh pemerintah maka nakes bisa lebih bersemangat dalam melayani pasien-pasien yang ada di daerah.
Itet juga menyebut kalau bidang kesehatan sangat penting sekali bagi masyarakat Indonesia sehingga para pekerja yang bidang kesehatan sangat penting sekali.
Itet juga menyoroti gaji nakes honorer yang dinilai sangat rendah dan bahkan tidak manusiawi sekali.
Itet menyoroti gaji nakes honorer yang sangat kecil dan bahkan tidak menyampai UMR sama sekali.
Baca Juga: Jokowi Beri Hadiah Istimewa Bagi Jutaan Honorer di Tahun 2023, Terimakasih Pakde, Jadi ASN...
“Masa ada Nakes yang honornya cuma dari 60 ribu, 90 ribu, 100 ribu, ini kan tidak manusiawi, padahal mereka melayani manusia. Inilah harapan saya, yuk kita mari bersama-sama berjuang untuk mengangkat mereka supaya mereka bisa juga sejahtera,” jelas Itet.
Maka dari itu Itet salah satu membuat honorer sejahtera adalah mengangkat mereka menjadi ASN atau PPPK.
Kalau menjadi PPPK, maka nakes honorer akan mendapatkan gaji dan tunjangan yang besar jika dibandingkan dengan penghasilan honorer yang sangat kecil.
Baca Juga: Honorer Gagal PPPK Dapat Duit Rp4,2 Juta dari Pemerintah, Full Senyum Walau Tak Jadi ASN...
Tentu ini menjadi usulan yang sangat bagus sekali bagi nakes honorer jika diangkat menjadi PPPK oleh pemerintah.
“Nah yang leading sector untuk mengangkat mereka adalah dari (pemerintah) aerah, kepala-kepala daerah, sehingga mereka harus juga mengangkat mereka melalui database. Supaya ketahuan mana yang non ASN mana yang betul-betul ASN. Kemudian yang berjuang dengan pengabdian lama, itu juga harus dihargai,” jelas Itet.***