Ini Dia Cara Hidup Suku Orang Darat Pulau Rempang yang Sederhana, Bertahan Ditengah Kemajuan Pulau Batam

17 September 2023, 11:09 WIB
Ilustrasi cara hidup suku Orang Darat yang sederhana dengan mata pencaharian bercocok tanam hasil hutan /pixabay.com/@sasint-3639875/

BERITASOLORAYA.com – Sejak kasus bentrok warga dan pihak kepolisian menyeruak, praktis nama pulau Rempang Batam saat ini banyak dicari masyarakat. Banyak yang ingin tahu tentang konflik agraria yang terjadi di wilayah tersebut.

Bukan cuma konfliknya saja yang ramai diperbincangkan masyarakat, ternyata berbagai informasi menarik tentang pulau Rempang Batam juga banyak dicari masyarakat. Salah satunya adalah tentang suku asli pulau Rempang yaitu suku Orang Darat yang terkenal dengan cara hidupnya yang sederhana.

Dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman kemdikbud.go.id, mungkin belum banyak yang tahu tentang bagaimana suku Orang Darat selama ini bertahan hidup di Tengah gempuran kemajuan zaman dan perkembangan kawasan industri yang serba pesat dan cepat di daerah Batam.

Baca Juga: UNIK! Mengulik Fakta Sejarah Orang Darat, Suku Asli Penduduk Pulau Rempang Batam, Populasi Terus Menurun

Ternyata, Orang Darat memiliki kebiasaan yang unik, sampai saat ini mata pencaharian yang dikerjakan adalah bercocok tanam atau berburu ke hutan untuk mencari hasill pangan seperti buah-buahan dan sayuran yang bisa diolah jadi masakan.

Untuk lebih detail dan lengkap tentang profile Orang Darat dan bagaimana mereka menjalani hidup dengan kearifan lokal dan kesederhanaan, berikut ulasannya.

Orang Darat atau dikenal dengan sebutan Orang Oetan atau hutan adalah penduduk asli pulau Batam. Uniknya, Orang Darat ini memiliki warna kulit yang lebih gelap dari orang Melayu.

Sejarah mencatat pada tahun 1930 ada pejabat Belanda bernama P. Wink mengunjungi Orang Darat di pulau Rempang. Pejabat Belanda ini lalu mencatat keseharian dan cara hidup Orang Darat yang kala itu digambarkan hidup tanpa dinding hanya beratap.

Digambarkan pula bahwa Orang Darat mirip dengan suku asli Johor dan Melaka, Orang Darat yang hidup di pulau Rempang terbiasa hidup di pondok-pondok tanpa dinding. Orang Darat dalam perkembangannya tidakk hanya hidup di pulau Rempang tapi juga hidup di pulau Batam.

Namun belakangan sudah tidak diketahui lagi Orang Darat yang hidup dipulau Batam, hal ini karena mungkin saja mereka sudah membaur dengan warga Melayu yang ada di Batam.

Cara Hidup Orang Darat

Suku asli pulau Batam yaitu Orang Darat memang diketahui memiliki cara hidup yang unik. Selain terbiasa hidup tanpa dinding dan hanya beratap, Orang Darat juga tidak terbiasa hidup di laut seperti warga pulau Rempang yang mayoritas pekerjaannya sebagai nelayan.

Orang Darat diketahui tidak memiliki sampan untuk melaut, mereka menggantungkan hidup dan mata pencaharian hanya dengan melakukan pekerjaan bercocok tanam dan berburu hasil makanan di dalam hutan.

Uniknya lagi, saat kondisi air laut sedang pasang, Orang Darat akan mencari lokan dan kepiting lalu akan dijual pad aorang Tionghoa yang memiliki kebun Gambir di pulau Rempang.

Baca Juga: TOK! Pendaftaran CPNS dan PPPK 2023 Resmi Diundur, ini Detail Jadwal Terbaru Mulai dari Pengumuman Seleksi…

Populasi Orang Darat Terus Menurun

Jumlah Orang Darat dari waktu ke waktu diketahui populasi terus mengalami penurunan. Tahun 1930 Orang Darat ada total 36 jiwa jika menurut beberapa tahun kebelakang jumlah Orang Darat cukup banyak sampai 300 jiwa.

Tahun 2014 populasi Orang Darat hanya tinggal beberapa keluarga saja tidak diketahui secara pasti karena sudah membaur dengan warga lain di pulau Batam sehingga sulit dibedakan warga asli suku Orang Darat dan warga suku lainnya. Penurunan populasi suku

Orang Darat tentu dipengaruhi berbagai faktor termasuk rencana pemerintah membuat proyek Eco City di wilayah Batam yang mengancam mata pencaharian Orang Darat.

Demikian informasi tentang cara hidup suku orang Darat pulau Rempang bertahan di Tengah kemajuan pulau Batam.***

 

Editor: Windy Anggraina

Tags

Terkini

Terpopuler