BERITASOLORAYA.com- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sedang mempersiapkan langkah besar dengan merencanakan proses rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dilakukan setiap tiga bulan, menjauh dari tradisi tahunan.
Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan niat ini dalam pembukaan RBXperience 2023 di Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa, 5 Desember 2023.
Menurut Anas, perubahan signifikan ini sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
Transformasi rekrutmen dan jabatan ASN akan membuat proses penerimaan ASN menjadi lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan organisasi. "Rekrutmen tidak lagi menjadi ritual tahunan, tetapi akan dilaksanakan tiap tiga bulan," ungkap Anas yang dikutip BeritaSoloRaya.com dari ANTARA.
Keputusan ini diambil untuk mengatasi permasalahan rekrutmen tenaga honorer. Anas menjelaskan bahwa jika ada pegawai ASN yang pensiun pada bulan Januari, namun proses rekrutmen ASN dilakukan dua tahun kemudian, kemungkinan besar akan muncul kebutuhan untuk merekrut tenaga honorer.
Menurut Menpan RB, pendataan tentang pegawai yang akan pensiun sedang dilakukan, dan rekrutmen ASN akan dilakukan setiap tiga bulan untuk mengisi posisi yang kosong.
"Kami sedang melakukan koordinasi tingkat tinggi dengan kementerian atau lembaga terkait untuk memastikan bahwa posisi yang kosong dapat diisi langsung oleh ASN, bukan oleh tenaga honorer," tambah Anas.
Selain itu, Menpan juga mengumumkan rencana besar-besaran untuk membuka rekrutmen pada tahun 2024. Fokus pemerintah pada digitalisasi birokrasi akan memicu kebutuhan akan talenta digital.
"Kami akan membuka peluang rekrutmen untuk lulusan baru atau fresh graduate guna mengisi formasi yang membutuhkan kemampuan digital," jelas Menpan.
Anas menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan pemetaan terhadap formasi yang mengalami pertumbuhan positif dan nol pertumbuhan.
Formasi guru, dosen, dan tenaga kesehatan termasuk dalam kategori pertumbuhan positif, sementara tenaga teknis, baik pelaksana maupun fungsional, termasuk dalam kategori pertumbuhan nol.
Dengan langkah-langkah ini, Kementerian PANRB berupaya untuk menciptakan keberlanjutan dalam pengelolaan ASN dan memastikan keberlanjutan pengisian posisi yang dibutuhkan dalam birokrasi.
Rencana ini menjadi upaya pemerintah untuk memperkuat dan memodernisasi sistem aparatur negara guna menjawab tuntutan perkembangan zaman.***