Berbagai tugas dia jalani dengan penuh semangat dan disiplin. Moeldoko juga dapat melaksanakan tugas dengan baik saat operasi Seroja Timor-Timur dan penugasan lainnya seperti ke Singapura, Jepang, Irak-Kuwait, Amerika Serikat, dan Kanada.
Karier Moeldoko bisa dibilang tidak pernah berhenti menanjak. Lulusan terbaik Akmil ini menjabat sebagai Kasdam Jaya tahun 2008, dan pada tahun 2010-2011, ia mengalami tiga kali rotasi jabatatan dan kenaikan pangkat.
Mulai dari Panglima Divisi 1/Kostrad, panglima III/Siliwangi, hingga menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Baca Juga: Dicap Sebagai Pelakor, Mayangsari: Aku Tak Pernah Mimpi Menikahi Seseorang yang Sudah Berkeluarga
Kariernya terus meroket, dua tahun kemudian Moeldoko menduduki Wakil Kepala Staf AD hingga dipercaya sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) tahun pada 22 Mei 2013.
Puncak kariernya di militer makin cemerlang setelah menjadi KSAD.
Menginjak usia 56 tahun, Moeldoko ditetapkan sebagai Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: KLB Depak AHY dari Posisi Ketum Partai Demokrat, Annisa Pohan: Pemerkosaan Demokrasi Suatu Negara
Sebelum penetapan, Moledoko mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR-RI dengan jawaban yang diberikan Moeldoko membuat 9 fraksi di Komisi I menyetujui Jenderal TNI Moeldoko sebagai panglima TNI.
Di tengah kesibukannya di dunia militer, dia tidak melupakan pentingnya pendidikan. Dia terus mengasah intelektualnya di perguran tinggi hingga gelar tertinggi.