PR SOLORAYA - Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang terpapar dengan radikalisme, khususnya melalui media sosial maupun situs online.
Banyaknya masyarakat yang terpapar paham radikalisme dari media sosial maupun situs online disebabkan karena tidak adanya saringan atau filter terhadap informasi yang beredar melalui kanal tersebut.
Keprihatinan akan radikalisme yang tersebar di masyarakat melalui media sosial dan situs online ini diungkapkan oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.
Baca Juga: Segera Tukar dan Klaim Hadiahnya, Kode Redeem Free Fire FF Garena Terbaru Hari Ini 22 Maret 2021
"Memang banyak orang-orang yang terpapar radikalisme ini dari media sosial," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, pada Minggu, 21 Maret 2021 sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari PMJ News.
Menag Yaqut Cholil Qoumas juga menambahkan bahwa dirinya sempat mendapatkan laporan dan bertemu dengan seorang mantan narapidana terorisme yang mengaku terpapar paham radikalisme dari media sosial.
"Mereka (mengaku) menjadi radikal itu karena berinteraksi dengan orang yang sama-sama terpapar radikal melalui media sosial," sambungnya.