Anggota ORI, Yeka Hendra Fatika menyebutkan bahwa ketersediaan stok beras di Indonesia masih dinilai cukup untuk konsumsi masyarakat, sehingga tidak memerlukan impor beras dalam beberapa bulan nantinya.
“Ombudsman RI menyatakan meminta Kementerian Perekonomian untuk melaksanakan Rakortas menunda keputusan impor beras, bukan menunda pelaksanaan, hingga menunggu perkembangan panen dan pengadaan Perum Bulog paling tidak sampai awal Mei, kata Yeka dalam konferensi pers daring Rabu malam, seperti dilansir oleh Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.
Baca Juga: Tilang Eletronik Resmi Diberlakukan di Jawa Tengah, Catat Titik Persebaran CCTV
Pada periode 2018-2019 jumlah stok CBP stok beras yang turun mutu diperkirakan mencapai 400.000 ton.
Sedangkan kurang dari 500.000 ton beras di Bulog layak dikonsumsi masyarakat.
Ombudsman memperikarakan negara akan mengalami kerugian hingga Rp1,25 triliun jika 400.000 stok beras tidak dipakai.
Perum Bulog menargetkan stok beras akhir tahun harus dibatasi antara 1 hingga 1,5 juta ton, per tahunnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan per Februari 2021 ada sekitar 1 juta ton beras di tempat lain, selain Bulog.