Pemerintah Ingin Impor Beras Padahal Stok Masih Banyak, Ombudsman: Ada Maladministrasi

- 24 Maret 2021, 18:43 WIB
Ombudsman RI menilai ada maladministrasi yang dilakukan pemerintah dalam wacana impor beras
Ombudsman RI menilai ada maladministrasi yang dilakukan pemerintah dalam wacana impor beras /Antara Foto/Reno Esnir/aww

Anggota ORI, Yeka Hendra Fatika menyebutkan bahwa ketersediaan stok beras di Indonesia masih dinilai cukup untuk konsumsi masyarakat, sehingga tidak memerlukan impor beras dalam beberapa bulan nantinya.

“Ombudsman RI menyatakan meminta Kementerian Perekonomian untuk melaksanakan Rakortas menunda keputusan impor beras, bukan menunda pelaksanaan, hingga menunggu perkembangan panen dan pengadaan Perum Bulog paling tidak sampai awal Mei, kata Yeka dalam konferensi pers daring Rabu malam, seperti dilansir oleh Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.

Baca Juga: Jalanan di Myanmar Sepi saat Warga Melakukan Aksi Mogok Setelah Gadis 7 Tahun Dibunuh Militer Myanmar

Baca Juga: Tilang Eletronik Resmi Diberlakukan di Jawa Tengah, Catat Titik Persebaran CCTV

Baca Juga: Ceritakan Kisah Kelam Selebritas Kondang yang Tersandung Prostitusi, Manajer Artis: Mereka Menghidupi Keluarga

Pada periode 2018-2019 jumlah stok CBP stok beras yang turun mutu diperkirakan mencapai 400.000 ton.

Sedangkan kurang dari 500.000 ton beras di Bulog layak dikonsumsi masyarakat.

Ombudsman memperikarakan negara akan mengalami kerugian hingga Rp1,25 triliun jika 400.000 stok beras tidak dipakai.

Perum Bulog menargetkan stok beras akhir tahun harus dibatasi antara 1 hingga 1,5 juta ton, per tahunnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan per Februari 2021 ada sekitar 1 juta ton beras di tempat lain, selain Bulog.

Halaman:

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA Pikiran Rakyat Soloraya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah