9 Fakta Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar: Ledakan High Explosive Usai Misa Minggu Palma

- 28 Maret 2021, 15:36 WIB
PRSoloRaya.com merangkum sembilan fakta aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu 28 Maret 2021.
PRSoloRaya.com merangkum sembilan fakta aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu 28 Maret 2021. /ANTARA FOTO/Arnas Padda/

 

PR SOLORAYA - Tragedi ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan mengejutkan publik pada Minggu, 28 Maret 2021.

Suara ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu terdengar oleh warga sekitar sekiranya pukul 10.28 WITA.

Pihak kepolisian sendiri sudah memberikan perkembangan penyelidikan terkait kasus ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar lewat konferensi pers yang digelar pada Minggu siang.

Dari konferensi pers tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono membeberkan beberapa fakta yang sudah berhasil dikumpulkan kepolisian.

Baca Juga: Ketua Umum Kosgoro 57 Mengutuk Pelaku Bom di Gereja Katedral Makassar: Pengacau Keamanan

Berikut fakta dan data yang telah berhasil dirangkum PRSoloRaya.com terkait kasus bom bunuh diri di Makassar pada Minggu pagi.

Fakta-fakta Terkini Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

1. Ledakan Terjadi di Gerbang Gereja

Dikutip dari Antaranews, ledakan terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral yang berlokasi di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Tak Gengsi Makan Lesehan Meski Kerap Wara-wiri Naik Private Jet, Maia Estianty: Aku Menghargai

Di lokasi kejadian, ditemukan sepeda motor yang hangus menghitam terkena ledakan.

Selain itu, ditemukan pula potongan tubuh di tempat kejadian perkara (TKP).

2. Potongan Tubuh Dipastikan Milik Pelaku Bom Bunuh Diri

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menyebut, potongan tubuh yang ditemukan di lokasi kejadian dipastikan adalah milik pelaku bom bunuh diri.

"Untuk update informasinya itu, ada satu orang yang meninggal dunia dan itu adalah pelaku bom bunuh diri dan sekarang masih dalam proses identifikasi anggota," ujar Merdisyam pada Minggu.

Baca Juga: PS Sleman Tanding Lawan Persela Lamongan di Piala Menpora 2021 Sore Ini, Catat Link Live Streaming Indosiar

3. Pelaku Diduga Ada Dua Orang

Di kesempatan yang berbeda, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu diduga dilakukan oleh dua orang pelaku.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kedua pelaku tersebut diketahui berboncengan dengan motor saat hendak melakukan aksinya.

"Jadi setelah kita lakukan cek TKP kemudian kita mencari beberapa informasi yang berkaitan dengan ledakan tadi memang kita mendapatkan informasi bahwa ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua,” ujar Argo saat konferensi pers yang digelar secara virtual pada Minggu siang.

Baca Juga: Minta Masyarakat Tenang, Mahfud MD Tanggapi Bom Bunuh Diri di Makassar: Potongan Tubuh 1 Pelaku Ditemukan

4. Pelaku Tiba saat Misa Sudah Selesai

Argo menuturkan, pelaku mencoba memasuki lokasi menggunakan sepeda motor ketika Gereja Katedral Makassar sudah mulai sepi.

Selain karena adanya protokol kesehatan, jemaat gereja sudah mulai pulang lantaran kegiatan misa telah selesai dilaksanakan.

“Jadi pada awalnya memang pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini dia akan memasuki pelataran maupun gerbang gereja katedral yang kebetulan jam tersebut sudah selesai kegiatan misa dan kemudian mungkin karena melihat banyak yang keluar daripada gereja, memang saat ini tidak full," lanjut Argo.

Baca Juga: Ledakan di Gereja Katedral Makassar Sebabkan 14 Korban Luka-Luka dan Satu Orang Meninggal

5. Sekuriti Sempat Menahan Masuk Kedua Pelaku

Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam mengatakan, pelaku memang sempat ditahan petugas saat hendak memasuki gereja.

"Di jalan ada satu motor yang mau masuk ke dalam parkir, sempat ditahan oleh petugas gereja, saat itulah terjadi ledakan yang mengakibatkan korban dari pelaku itu sendiri maupun jemaah dan petugas gereja terluka," kata Merdisyam, dikutip dari Tribratanews Polri.

Baca Juga: Mulai Tegas, Filipina Kirim Pesawat Tempur di Atas Kapal China di Wilayah Laut China Selatan

6. 14 Orang Mengalami Luka-luka

Dalam penjelasannya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono turut mengatakan bahwa hingga saat ini, terhitung ada 14 orang yang mengalami luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri itu.

“Ada korban yang dari pihak sekuriti gereja dan kemudian dari pihak jemaat,” ungkap Argo.

Para korban mengalami luka-luka di bagian leher, muka, dada, tangan hingga kaki akibat serpihan bom bunuh diri.

Baca Juga: Peristiwa Ledakan di Gereja Katedral Makassar Menjadi Berita Internasional

7. Ledakan Bom Bunuh Diri Berjenis High Explosive

Dari hasil penyelidikan sementara, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menduga ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar berjenis daya ledak tinggi atau high explosive.

Meski berdaya ledak tinggi, kerusakan yang ditimbulkan akibat ledakan bom bunuh diri itu tak terlalu parah.

“Kalau jenis ledakan sementara bisa dikatakan high explosive karena daya ledaknya cukup tinggi," kata Merdisyam, dikutip dari laman resmi Polri.

"Gerejanya tidak ada kerusakan berarti, hanya di luar, pintu gerbang dan ada beberapa kendaraan yang dekat dengan ledakan," jelasnya lagi.

Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Ikut Mengutuk Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar: Islam Mengharamkan Teror

8. Kadensus 88 Langsung Diterbangkan ke Makassar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kesempatan berbeda mengatakan, pihaknya sedang mendalami kasus ini dan meminta agar publik tidak panik.

“Kami sedang dalami dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan untuk masyarakat tidak usah terlalu panik, kami sedang dalami pelakunya,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Minggu 28 Maret 2021.

Untuk mengungkap kasus ledakan bom bunuh diri ini, Kapolri langsung menerbangkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ke Makassar. Kabar ini diungkap oleh Irjen Pol Argo Yuwono.

“Kemudian berkaitan ini kegiatan terorisme atau bukan tentunya perintah pak Kapolri siang ini Kadensus berangkat ke Makassar dan tentunya di Makassar sudah ada Korwil Densus dibantu serse Polda dan Polrestabes untuk olah TKP," kata Argo.

Baca Juga: Begini Cara Mendaftarkan Bayi yang Baru Lahir di JKN-KIS Bagi Kategori PBPU dan BP

9. PGI Berduka di Minggu Palma

Tragedi ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ini membuat Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) berduka.

Apalagi, ledakan ini terjadi saat umat Kristen di Indonesia memperingati Hari Raya Minggu Palma, peristiwa masuknya Yesus ke Yerussalem.

"Saya mengungkapkan duka cita mendalam atas ledakan bom yang terjadi di depan Katedral Makassar pagi ini, terutama dengan adanya korban luka. Peristiwa nahas ini menambah daftar panjang aksi kekerasan dan teror yang terjadi di Nusantara," kata Ketua Umum PGI, Gomar Gultom.

Menyikapi kabar duka yang datang saat peringatan Minggu Palma, Gomar mengajak umat Kristen Indonesia berdoa.

"Dalam semangat kelembutan seperti itulah saya mengajak umat Kristen menghadapi peristiwa ini seraya berdoa bagi kedamaian masyarakat kita," tutur Gomar.***

Editor: Agil Hari Santoso

Sumber: Polri ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah