Network
PR SOLORAYA — Akibat badai siklon terdapat 11 daerah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) yang terdampak.
Provinsi-provinsi tersebut diantaranya Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Satu Kota, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.
Pada keterangan pers yang dihadiri oleh Doni Monardo selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB), Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Bupati Lembata, Menteri Sosial, dan kepala BMKG pada Selasa 6 April 2021.
Menyatakan bahwa data korban badai siklon masih fluktuatif artinya masih ada perubahan-perubahan setiap jamnya.
Baca Juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan akan Segera Dibuka, Simak Syarat dan Langkah-langkahnya Berikut
Baca Juga: Rekomendasi Menu Makanan untuk Buka Puasa dan Sahur di Bulan Ramadhan 2021
Siklon tropis seroja ini telah terdeteksi sejak tanggal 2 April 2021 untuk segera disebar luaskan kepada semua pihak di lokasi terdampak.
Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG megatakan bahwa peristiwa ini terjadi karena salah satu dampak naiknya suhu muka air laut yang tercatat sudah mencapai 30 derajat celcius yang sewajarnya rata-rata sekitar 26 derajat celcius.
Dwikorita mengimbau setelah tanggal 7 April 2021 diprediksi Siklon akan menjauhi iklim Indonesia, namun dampak yang terjadi hari ini hingga tanggal 7 April 2021, masyarakat akan merasakan hujan lebat dan terdapat angin yang kencang kemudian terjadi gelombang tinggi.
