PR SOLORAYA – Aksi terorisme yang terjadi di Indonesia beberapa hari ini sukses menjadi sorotan masyarakat Indonesia hingga dunia.
Pada 28 Maret 2021 lalu, aksi terorisme dilakukan oleh sepasang suami istri di Gereja Katedral Makassar.
Beruntung pada aksi terorisme di Makassar itu, tidak menimbulkan korban jiwa lain, kecuali dua orang pelaku bom bunuh diri tersebut.
Tak berselang lama, seorang wanita berusia 25 tahun warga Kelapa Dua Wetan berinisial ZA nekat memasuki Mabes Polri dan menembaki polisi dengan air soft gun.
Baca Juga: Basarnas Mulai Temukan Warga yang Terseret Banjir Bandang NTT, Korban Meninggal Hampir 100 Orang
ZA kemudian tewas ditembak oleh petugas setelah ia menembakkan enam peluru dari senjatanya.
Pemerintah Indonesia saat ini memang tengah memperketat pengawasan di masyarakat, agar tidak kecolongan aksi terorisme seperti yang terjadi di Makassar dan Mabes Polri itu.
Prof. Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi BNPT, mengatakan bahwa butuh pengawasan ketat di berbagai bidang.