PR SOLORAYA - Polri menurunkan tenaga kesehatan hingga anjing pelacak K-9 dalam penanganan bencana badai siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT)
Penurunan tenaga kesehatan hingga anjing pelacak K-9 ini dimaksudkan untuk menjangkau wilayah-wilayah terdampak badai siklon Seroja di NTT yang masih sulit aksesnya.
Menurut keterangan Irjen Pol Anang Revandoko, beberapa wilayah di NTT yang terdampak siklon Seroja aksesnya terputus dan sulit dilalui, sehingga perlu penanganan lebih lanjut untuk penyaluran bantuan kepada warga yang menjadi korban.
"Kami mengeksplor wilayah di Desa Taramana, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor. Wilayah ini disebut merupakan salah satu wilayah terparah yang aksesnya terputus untuk mengirimkan bantuan," ungkap Anang dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 12 April 2021.
Untuk lokasi terisolir di NTT akibat badai siklon Seroja ini bahkan diketahui belum ada jaringan listrik yang menyala dan jaringan seluler juga terputus.
Meskipun begitu, hal ini tidak menyurutkan semangat tim Polri untuk menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak badai siklon Seroja ini.
Baca Juga: Banpres BPUM 2021 Senilai 1,2 Juta akan Segera Disalurkan, Simak Syarat dan Langkah Pendaftarannya
"Tidak adanya listrik ataupun jaringan seluler tidak menurunkan semangat tim Polri untuk membantu masyarakat korban angin puting beliung dan banjir di desa tersebut," ujar Anang sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Soloraya.com dari Antara.