Sebut KKB Masalah Serius, Bamsoet: Negara Tidak Boleh Tunduk Pada Teroris

- 3 Mei 2021, 04:00 WIB
Sebut KKB Masalah Serius, Bamsoet: Negara Tidak Boleh Tunduk Pada Teroris.
Sebut KKB Masalah Serius, Bamsoet: Negara Tidak Boleh Tunduk Pada Teroris. /Instagram/@bambang.soesatyo/

PR SOLORAYA - Ketua MPR Republik Indonesia, Bambang Soesatyo menilai persoalan sebagai masalah yang serius.

Menurut Bamsoet negara tidak boleh tunduk pada pemerontak atau separatis seperti KKB.

Bamsoet menilai KKB merupakan persoalan serius berdasarkan aksi yang telah dilakukan oleh kelompok separatis tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 3 Mei 2021, Scorpio Akan Dihargai dan Dihormati di Tempat Kerja

Dimana KKB selama ini sudah berbuat kriminal dengan membunuh guru, memperkosa warga Papua, hingga membunuh Kepala BIN Papua.

''NEGARA TIDAK BOLEH TUNDUK PADA PEMBERONTAK/SEPARATIS dan TERORIS.

Penegakkan Hukum berdasarkan United Nation Convention Against Transnational Organized Crime (UNCATOC) yang ditandatangani 149 Negara pada tahun 2000 di Palermo, Italia, kasus yang terjadi di Papua, seperti pembunuhan terhadap dua Guru sekolah, pemerkosaan terhadap warga Papua dan belakangan ada pembunuhan terhadap seorang Perwira Tinggi Kepala BIN Papua dan Anggota Brimob di Papua termasuk juga kasus pembakaran beberapa sekolah di Papua, merupakan kasus serius (serious crime) yang dapat digolongkan kepada Kejahatan Transnasional Terorganisasi (TOC) ~ kalau kita mendasarkan kepada UNCATOC (Konvensi PBB melawan TOC) sebagaimana diratifikasi oleh Indonesia menjadi UU No 5 Tahun 2009,'' tulis Bamsoet dalam unggahannya di Instagram.

Baca Juga: Intan Ratna Juwita Jualan Es Kelapa karena Tak Dinafkahi Maell Lee: Padahal Statusnya Belum Resmi Cerai

Lebih lanjut, Bamsoet membeberkan empat bukti yang menegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh KKB tergolong serius.

Yang pertama adalah adanya teman dua kasus pasokan senpi ke Papua dari Makassar dan Maluku. Dimana pelakunya merupakan sindikat.

Bukti yang kedua adalah ditemukan adanya penyelundupan senjata api dari WNA asal Philipina melalui Sangihe Talaud dan Nabire ke Papua.

Baca Juga: Gibran Pecat Lurah Gajahan, Uang Hasil Pungli Rp11,5 Juta Dikembalikan Sambil Minta Maaf

Bukti yang ketiga adalah temuan kasus penyelundupan amunisi oleh seorang WNA asal Polandia ke Papua.

Dan yang keempat adalah kegiatan kelompok bersenjata di Papua didanai dari pertambangan emas ilegal dan hasil rampasan harta rakyat di Papua oleh kelompok bersenjata tersebut.

Sebagai langkah penumpasan TPNPB, pasukan bersenjata TNI dan Polri dikirimkan ke Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua sejak Sabtu 1 April 2021.

Baca Juga: Suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan Kritis dan Dipasangi Ventilator: Kami Butuh Doamu

Pasukan tersebut dikirim untuk menumpaskan KKB yang telah ditetapkan sebagai teroris.

Pengiriman apsukan TNI dan Polri tersebut juga dilatarbelakangi semakin masifnya KKB menebar teror dan kekerasan kepada aparat keamanan dan masyarakat.

Pengiriman pasukan TNI dan Polri ini juga karena aksi KKB yang menewaskan Kepala BIN Daerah Papua Mayor Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya di Disktrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Sebelumnya, KKB juga membunuh dua orang guru di Distrik Beoga dan seorang tukang ojek serta pelajar SMA di Distrik Ilaga.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah