2 Tahun Jadi Bawahan Jokowi, Prabowo Subianto Sebut Kekurangan Pemerintah saat Ini: Birokrasi

- 13 Juni 2021, 12:26 WIB
Prabowo Subianto mengomentari kekurangan dari pemerintahan Presiden Jokowi.
Prabowo Subianto mengomentari kekurangan dari pemerintahan Presiden Jokowi. /ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

PR SOLORAYA - Prabowo Subianto baru-baru ini berani berbicara di depan publik soal suka dukanya menjadi seorang menteri pertahanan (Menhan).

Prabowo Subianto mengaku bahwa ia mau bergabung dengan kabinet Presiden Jokowi, demi negara dan tidak ada maksud buruk lain.

Sebagai seorang Menhan, Prabowo Subianto berupaya untuk memenuhi mandat yang diberikan oleh Jokowi.

Prabowo sempat memuji kepemimpinan Jokowi sebagai kepala negara, sebagaimana dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Terkuak Alasan Masuk Kabinet Indonesia Maju, Prabowo: Saya Juga Ingin Berbakti untuk Indonesia

Menurutnya, jalan Jokowi dalam memimpin negara sudah benar, dan harus didukung.

Namun, ada kekurangan yang menjadikan kepemimpinan Jokowi cenderung pincang.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Hal yang Ingin Prabowo Ubah Jika Jadi Presiden, Singgung Birokrasi Indonesia yang Sulit" Prabowo menyingung soal birokrasi, saat mengatakan kekurangan dari pemerintahan Jokowi.

Prabowo Subianto menjelaskan ada beberapa pejabat yang di depan Presiden menurut, tetapi kerjanya kurang memuaskan.

Baca Juga: Pasca Tewasnya Keluarga Muslim Kanada Akibat Islamofobia, Ribuan Orang Berkumpul Suarakan Dukungan

"Di depan 'iya-iya', di belakang dilambat-lambatin (kerjanya)," kata Prabowo Subianto, dikutip dari akun Youtube Deddy Corbuzier.

Kemudian Prabowo juga menyinggung masalah birokrat yang pintar mencari sejuta alasan.

"Dia jago cari 20 alasan untuk menyampaikan proyek ini susah dijalankan, dia nanti cari berapa belas peraturan dengan kesimpulan (proyek) ini tidak bisa," jelas Prabowo.

Baca Juga: Ungkap Ketakutan Terbesarnya Menjadi Menhan, Prabowo Subianto: Kalau Gila-gilaan Saya Berhenti

Melihat 'lambat'-nya kerja birokrat Indonesia, Prabowo kemudian mencontohkan negara China yang mampu bangkit dengan cepat usai pandemi.

Tak hanya itu, dalam 40 tahun China bisa menghilangkan masalah kemiskinan dan bahkan bisa menyalip Amerika Serikat (AS).

"Kita harus lihat contoh-contoh dari mereka," kata Prabowo.

Namun, Prabowo menegaskan bukan berarti Indonesia menetapkan ideologi China, akan tetapi ambil yang baiknya.*** (Mitha Paradilla Rayadi/Pikiran Rakyat)

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah