Tak Terbuka pada Warga hingga Meninggal Seorang Diri, Jenazah Pasien Covid-19 Terlantar di Depan Rumahnya

- 23 Juni 2021, 11:56 WIB
Jenazah pasien Covid-19 terlantar di depan rumahnya.
Jenazah pasien Covid-19 terlantar di depan rumahnya. /Pixabay/Soumen 82 Hazra

 

PR SOLORAYA - Kehadiran jenazah pasien Covid-19 yang terlantar telah membuat masyarakat sekitar menjadi heboh.

Jenazah tersebut dibiarkan tergeletak di depan rumahnya yang terletak di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut).

Dikutip Pikiranrakyat-Soloraya.com melalui PMJ News pada 23 Juni 2021, Kompol Ghulam Pasaribu selaku Kapolsek Tanjung Priok menilai penerlantaran terhadap jenazah pasien Covid-19 merupakan perbuatan yang tidak bertanggungjawab.

Pihaknya mengaku telah mendapatkan informasi tentang jenazah tersebut dari pihak Rukun Warga (RW).

Baca Juga: Warga Non DKI Jakarta Tetap Bisa Divaksinasi, Wagub Ahmad Riza Patria: Bikin Surat Keterangan

Ketika berkunjung ke rumahnya, ternyata jenazah tersebut merupakan pasien yang tidak terdaftar dalam data pasien positif Covid-19.

“Kita memang telah mendapatkan informasi dari pihak RW bahwa ada korban yang diduga Covid-19. Kemudian kita datangi ke rumahnya dan memang bersangkutan ini positif tapi positif yang tidak terdata,” jelas Ghulam.

Menurut Ghulam, jenazah pasien tersebut dinyatakan telah positif Covid-19 sejak tanggal 12 Juni 2021.

Namun, korban tersebut justru tidak melaporkan diri sehingga namanya tidak terdata di Sunter Agung.

Baca Juga: Bintang Film Dewasa Maria Ozawa Rela Datangi Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny Sukses Dibikin Syok

Sementara itu, anak dari korban tersebut telah menjalani isolasi di Wisma Atlet karena tidak memiliki kerabat keluarga di rumah.

Keadaan tersebut dinilai karena mereka kurang terbuka karena data KTP-nya masih terdaftar di Papanggo.

“Tidak terdata di Sunter Agung, memang yang bersangkutan ini sudah positif Covid-19 dari tanggal 12 namun tidak melaporkan. Kemudian anaknya juga tengah isolasi di Wisma Atlet dan tidak ada siapa-siapa di rumah dan kurang open karena data KTP-nya terdaftar di Papanggo,” imbuh Ghulam.

Baca Juga: Lee Ha Na Ungkap Serunya Bermain Peran Ganda di Drama Korea Voice 4

Kendati demikian, pihaknya akan mengevakuasi jenazah pasien Covid-19 tersebut mengingat tim pemulasaran hanya terdiri dari satu orang.

Namun, pihaknya juga harus mengantre pada saat mengajukan karena jumlah jenazah Covid-19 yang cukup banyak.

“Ini bukan dibiarkan, tapi memang lama di proses evakuasi karena tim pemulasaran hanya satu orang. Jadi saat kita ajukan untuk diproses ini harus antre menunggu yang lain. Jenazah Covid-19 nya ‘kan memang banyak,” jelas Ghulam.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah