PR SOLORAYA - Mutasi virus corona varian Delta telah ditemukan di sejumlah pasien Covid-19 di Indonesia.
Sejumlah ahli mengatakan jika varian Delta lebih cepat menyebar, dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya.
Kasus di Kota Sidney Australia menjadi contoh cepatnya persebaran virus corona varian Delta tersebut.
Oleh karena itu, dokter di Indonesia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan kemunculan varian Delta tersebut.
Baca Juga: Profil dan Nilai Pasaran Jordi Alba dari Transfermarkt, Dirumorkan Dijual Barcelona
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof Zubairi Djoerban menyebutkan jika tingkat penularan varian Delta hampir 100 persen.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "Satgas IDI Ingatkan Tingkat Penularan Varian Delta Hampir 100 Persen, Hanya Hitungan Detik Menginfeksi", dalam cuitan akun Twitternya, Prof. Zubairi menjelaskan apabila satu orang terinfeksi Covid-19 varian Delta maka kemungkinan besar satu keluarga juga tertular.
Dia mengingatkan untuk hati-hati terhadap varian Delta yang hanya membutuhkan hitungan detik untuk menginfeksi.
"BEWARA. Tingkat penularan Varian Delta hampir 100 persen di antara anggota keluarga dalam satu rumah. Artinya, satu orang terinfeksi, maka satu keluarga itu kemungkinan besar juga terinfeksi. Delta memang hanya membutuhkan hitungan detik untuk menginfeksi. Hati-hati semua," tulis @ProfesorZubairi, Selasa, 29 Juni 2021.