BERITAOLORAYA.COM - Telah terjadi badai matahari yang kuat menghantam bumi sampai saat ini. Hal ini diungkapkan oleh Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa AS (SWPC) yang memantau serangkaian ledakan dari matahari sejak 1 November 2021.
Akibatnya, badai matahari menyebabkan jaringan listrik hingga jaringan radio mengalami gangguan.
Sampai hari Kamis, 4 November 2021 kemarin, matahari telah menghasilkan beberapa lontaran massa coronal (CME) yang kanibal sehinga menghantam bumi yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Dilansir oleh SWPC bagian Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com pada Jumat, 5 November 2021 mengungkapkan bahwa badai matahari menyebabkan ketidakteraturan tegangan yang mungkin bisa menganggu jaringan tenaga listrik.
Baca Juga: Apakah Nasi Boleh diberikan Untuk Kucing? Yuk Kita Simak Penjelasannya...
Ia juga menambahkan bahwa alarm palsu dapat memicu beberapa perangkat perlindungan dan masalah navigasi satelit (GPS) intermiten.
NOAA juga menperkirakan bahwa pesawat ruang angkasa juga mendapat pengaruh dari badai matahari.
Pesawat ruang angkasa Deep Space Climate Observatory (DSCOVR) terletak sekitar 1 juta mil dari bumi ke arah matahari mempengaruhi bumi.
Tak hanya itu saja, badai matahari juga mengganggu sinyal radio dengan frekuensi tinggi sehingga dapat mempengaruhi penerbangan pesawat jarak jauh.