PKKM Jawa-Bali Diperpanjang, Berikut Tren Kenaikan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali

- 11 November 2021, 15:11 WIB
Ilustrasi. Kota di Tiongkok ini menawarkan uang tunai kepada warganya yang berhasil menemukan sumber wabah Covid-19 terbaru.
Ilustrasi. Kota di Tiongkok ini menawarkan uang tunai kepada warganya yang berhasil menemukan sumber wabah Covid-19 terbaru. /Pixabay/fernando zhiminaicela
 
BERITASOLOAYA.com - Setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon), Airlangga Hartanto menyampaikan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa dan Bali. 
 
Dilansir dari portal Sekretariat Kepresidenan Republik Indonesia, dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) terkait Evaluasi PPKM secara virtual pada Senin, 8 November 2021. 
 
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Asdep Humas dan Protokol Setkab Said Muhidin turut menyampaikan adanya tren kenaikan kasus Covid-19 di Jawa-Bali terutama di 43 kabupaten/kota  dari 128 kabupaten/kota di Jawa-Bali atau 33,6 persen, dalam tujuh hari terakhir.
 
 
“Terdapat tren kenaikan kasus di Jawa-Bali, utamanya terjadi pada 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota atau 33,6 persen dalam tujuh hari terakhir ini.
 
Kami akan segera mengumpulkan 43 kabupaten/kota di Jawa-Bali tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan ini,” ujar Luhut.
 
Lebih jauh, Menko Marves menuturkan bahwa pemerintah lebih berhati-hati dalam menghadapi Covid-19 dengan belajar dari kasus di negara-negara Eropa. 
 
“Dalam Ratas yang dipimpin Presiden siang ini, beliau menyampaikan bahwa kita harus betul-betul hati-hati dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
 
Luhut juga menyampaikan, penerapan PPKM yang berkelanjutan dan dievaluasi tiap minggu oleh pemerintah dinilai cukup siginifikan dalam pengendalian Covid-19. 
 
“Penerapan PPKM yang terus dilakukan dan dievaluasi oleh pemerintah tiap minggunya memberikan dampak yang tetap terkendali dan terus membaik, hal ini dapat terlihat dari situasi pandemi COVID-19 yang terus terjaga pada kondisi yang rendah,” ujarnya.
 
 
Menurut Luhut, terkendalinya pandemi di Indonesia diindikasikan oleh angka reproduksi efektif (Rt) Indonesia dan Jawa-Bali yang berada di bawah satu.
 
“Rt Indonesia dan Jawa Bali juga masih berada di bawah 1, mengindikasikan terkendalinya pandemi COVID-19. Rt di Jawa tetap pada angka 0,93 sementara di Bali pada angka 0,97. Jadi Bali juga makin membaik,” jelasnya.
 
Menutup perjumpaan persnya, Luhut menuturkan adanya penurunan yang cukup signifikan terkait tingkat kematian akibat Covid-19. 
 
“Tadi saya dapat laporan juga dari epidemiolog kita bahwa tingkat kematian itu juga sangat turun sehingga jumlah pemakaman itu sudah sama dengan sebelum pandemi. Jadi sebenarnya kalau kita lihat dari semua sisi, rumah sakit juga tempat pemakaman semua menunjukkan angka yang bagus,” tuturnya.***

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah