Program Vaksin Booster Covid-19, WHO : Tidak Masuk Akal dan Salah Sasaran

- 14 November 2021, 19:12 WIB
Ilustrasi Covid 19 varian Mu
Ilustrasi Covid 19 varian Mu /Pixabay/Alexandra_Koch/

"Ini bukan hanya tentang berapa banyak orang yang divaksinasi. Ini tentang siapa yang divaksinasi," kata Tedros.

"Tidak masuk akal untuk memberikan booster kepada orang dewasa yang sehat, atau memvaksinasi anak-anak, ketika petugas kesehatan, orang tua dan kelompok berisiko tinggi lainnya di seluruh dunia masih menunggu dosis pertama mereka," tambahnya.

Baca Juga: Beberapa Tanda Kamu Cape Psikis! Pernah Mengalaminya?

Walaupun WHO telah menghimbau untuk menunda program booster sampai akhir tahun dan berfokus kepada negara negara miskin, tetap saja banyak negara yang telah melakukan program tersebut kepada warganya.

"Setiap hari, ada enam kali lebih banyak booster yang diberikan secara global daripada dosis utama di negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tedros, menegaskan bahwa 'ini adalah skandal yang harus dihentikan sekarang'.

Michael Ryan selaku direktur kedaruratan WHO menghimbau agar negara negara kaya juga melakukan upaya yang lebih terarah kepada yang menolak untuk divaksin.

Baca Juga: Tips Merawat Kulit Wajah Yang Disesuaikan dengan Jenis Kulit

Dia menambahkan dengan contoh, di negara-negara yang melakukan vaksinasi secara menyeluruh, dapat menekan angka kematian dan rawat inap akibat Covid-19, karena suntikan sangat efektif sebagai perlindungan terhadap Covid-19.

Michael Ryan juga memperingatkan walaupun di negara –negara yang telah melakukan vaksin secara menyeluruh, jika sumber populasi yang rentan tidak divaksinasi maka angka penularan akan kembali tinggi.

"Jika Anda berada di Eropa sekarang, di mana kita memiliki penularan yang intens, dan Anda berada dalam risiko tinggi kelompok rentan atau orang yang lebih tua dan Anda tidak divaksinasi, taruhan terbaik Anda adalah mendapatkan vaksinasi," katanya kepada wartawan.

Halaman:

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah