Peluncuran Buku 'Energi Sudjiatmi' Membuat Tiga Saudara Kandung Presiden Jokowi Tak Kuasa Menahan Tangis

- 28 Desember 2021, 03:13 WIB
Tepat di hari Ibu, Indonesia Sentris Fondation lucurkan buku Energi Sudjiatmi
Tepat di hari Ibu, Indonesia Sentris Fondation lucurkan buku Energi Sudjiatmi /Inung R Sulistyo/ BeritaSoloRaya.com

BERITASOLORAYA.com – Keunikan komposisi pembicara dalam sesi talkshow peluncuran buku “Energi Sudjiatmi, Revolusi Mental Ibunda Presiden Jokowi” yang merupakan cetakan I November 2021 dari Yayasan Indonesia Sentris ini menjadi perhatian.

Buku yang diluncurkan oleh Indonesiasentris Foundation di Roemahkoe Heritage Hotel Solo, yang bertepatan dengan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2021 ini dihadiri oleh Anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2015-2019, Marbawi A. Katon yang merupakan pemandu talkshow.

Dia membagi komposisi narasumbernya ke dalam empat golongan interaksi dengan almarhumah Ibu Sudjiatmi atau Eyang Noto.

Baca Juga: Ada Solois BoA, SM Entertainment Bentuk Grup Avengers Bernama Girl on Top

Empat golongan ini dimulai dari Titik Ritawati yang berhubungan darah langsung dengan mendiang Ibu Sudjiatmi.

Berikutnya, Ir. Chairum Rahmi selaku salah satu penulis buku Energi Sudjiatmi dan mitra lama Eyang Noto beserta putra-putrinya semenjak awal dekade 1990-an.

Ada pula Prof. Dr. Anna Mariana dari Lembaga Kajian Nawacita yang sempat melakukan interaksi secara singkat.

Serta Hamid Basyaib, cendekiawan dan Komisaris Utama Balai Pustaka 2015-2020 yang belum pernah melakukan interaksi dengan mendiang Ibu Sudjiatmi.

Hamid Basyaib menyebutkan bahwa buku ini merupakan salah satu sumber penting guna mengetahui berbagai karakter dan perilaku mendiang Ibu Sudjiatmi secara detail.

“Dari berbagai informasi detail yang ada, kita bisa menganalisa faktor-faktor yang membuat Bu Noto mampu menyumbangkan putranya untuk memimpin bangsa diantara ratusan juta penduduk di Indonesia,” tutur Hamid.

Hamid menitik beratkan pentingnya buku biografis seperti Energi Sudjiatmi ini untuk ditulis dengan menunjuk pada salah satu keadaan generasi yatim-piatu akan literatur yang rasional dan lengkap di tengah kecerdasan buatan.

Hamid mengaku walaupun nasib buku telah tergeser dengan format digital yang dinilai lebih praktis dan digeser dengan beragam konten yang dangkal, namun pembaca di tanah air ini tidak pernah kehilangan penggemar pembeli buku cetak.

“Ini menjadi semacam modal untuk melangkah ke dalam tahap selanjutnya, yaitu kualitas buku,” ujar Hamid Basyaib.

Baca Juga: 6 Kesalahan Orang Tua yang Buat Anak Jadi Keras Kepala, Begini Menurut Elly Risman

Tiap manusia pada dasarnya mempunyai hasrat ingin tahu yang tinggi, terutama anak-anak. Oleh sebab itu, untuk mengisi kehausan tersebut maka sebuah buku harus dibuat dengan serius.

“Harus berlelah-lelah terlebih dahulu, tidak asal jadi buku,” sambung Hamid.

Menurut Hamid, letak argumentasi buku Energi Sudjiatmi terletak pada nilai-nilai revolusi mental yang perspektifnya dibuat oleh editor buku sekaligus penulisnya yang berjumlah lebih dari 20 tokoh.

Terdapat beragam contoh dari tindakan nyata Ibu Sudjiatmi semasa hidup beliau sebagaimana memiliki rasa sabar, mandiri, jujur, loyal, disiplin, sportif, bertanggung jawab dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini kemudian dianalisa oleh seorang editor.

Tak hanya Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Ritawati, ketiganya adik Presiden Jokowi, yang tak sanggup membendung air mata saat menyaksikan video peluncuran buku “Energi Sudjiatmi, Revolusi Mental Ibunda Presiden Jokowi”, tapi juga sejumlah peserta dan bahkan pengurus Yayasan Indonesia Sentris Center (Indonesiasentris Foundation) selaku penyelenggara peluncuran buku ini.

Ketiga Adik Presiden Jokowi menangis tak kuasa menahan harus saat peluncuran buku Energi Sudjiatmi
Ketiga Adik Presiden Jokowi menangis tak kuasa menahan harus saat peluncuran buku Energi Sudjiatmi Inung R Sulistyo/Beritasoloraya.com

Keharuan itu ‘menular’ kepada Anna Mariana, Direktur Lembaga Kajian Nawacita, salah satu pembicara yang menggantikan ketua umum lembaga ini, Samsul Hadi yang berhalangan hadir. Saat memaparkan materi talkshow, nampak Anna yang juga salah satu pelopor Hari Tenun Nasional itu menyeka bulir air matanya dan berbicara dengan suara terisak-isak.

Hal yang sama dialami Bambang Ari Santosa, kolega satu kelas masa SMA dengan Iriana Jokowi dan Iit Sriyantini. Saat diminta moderator Marbawi A. Katon, Anggota Gugus Tugas Nasional Revolusi Mental 2015-2019, sebagai penanggap materi talkshow, suara Bambang terdengar bimbang karena menahan keharuan.

Baca Juga: Rayakan Malam Tahun Baru, Ini 5 Makanan Lezat yang Bisa Disantap Bersama Keluarga Kamu

Sebelumnya usai pemutaran video, Alfi Rahmadi, inisiator sekaligus editor buku ini pun mengalaminya. “Mohon maaf, suara saya agak tersendat-sendat menahan keharuan setelah menyaksikan video tadi,” ujar chairman Indonesiasentris Foundation ini pada pertengahan paparannya tentang inti-inti buku tersebut.

“Sebagai bacaan umum berupa kumpulan tulisan obituari tentang almarhumah Ibu Sudjiatmi Notomihardjo, buku Energi Sudjiatmi terdiri dari empat bagian,” papar Alfi Rahmadi seraya merincikannya satu persatu.

Buku tersebut dimulai dari pengantar editor dan pengantar Wakil Presiden RI KH. Ma'ruf Amin. Selanjutnya, lanjut Alfi Rahmadi, berupa artikel utama yang ditulis oleh 24 orang tokoh masyarakat dan sebagian besarnya telah purna tugas di pemerintahan.

Kemudian dokumentasi wawancara Ibu Sudjiatmi pada 2016, testimoni berupa tulisan pendek 12 orang tokoh, dan epilog berupa kumpulan nasihat Sudjiatmi.

“Yang terakhir kami sajikan album kenangan masa hidup Ibu Sudjiatmi sampai pemakamannya full colour,” terang pria kelahiran Pulau Bangka ini.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun Di rumah Saja? Jangan Khawatir, 5 Ide Ini Bisa Jadi Inspirasi Anti Bosan

Menurut penasihat Indonesiasentris Foundation, Sultan Mulia Kusuma Nata Pakunegara, video tersebut memang merupakan anti-klimaks sepanjang acara peluncuran buku berlangsung kurang lebih tiga jam tersebut.

Raja ke-15 Kesultanan Pakunegara Sanggau-Kalimantan bersama editor buku Energi Sudjiatmi  Alfi Rahmadi saat berziarah di Makam Ibu Preside Jokowi Ibu Sudjiatmi 23 Desember 2021
Raja ke-15 Kesultanan Pakunegara Sanggau-Kalimantan bersama editor buku Energi Sudjiatmi Alfi Rahmadi saat berziarah di Makam Ibu Preside Jokowi Ibu Sudjiatmi 23 Desember 2021 Inung R Sulistyo/ Beritasoloraya.com

Raja ke-15 Kesultanan Pakunegara Sanggau-Kalimantan Barat tersebut mengapresiasi editor video tersebut, Andy Mulyana (Igong), yang menurutnya diproduksi dengan menghayati jejak almarhumah Ibu Sudjiatmi.

Baca Juga: Tidak Hanya Suga, RM dan Jin BTS Juga Terkonfirmasi Positif Covid-19

“Jangankan putri-putri almarhumah, editor videonya saja sempat nangis saat membuat video ini, digarap beberapa hari sebelum peluncuran. Padahal dia sama sekali belum pernah bertemu dengan Ibu Sudjiatmi. Itu menunjukan betapa kepribadian nan luhur ibunda Presiden Jokowi itu banyak menginspirasi generasi,” ujar Sultan Mulia Kusuma Nata Pakunegara.***

 

Editor: Inung R Sulistyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x