CDC: Isolasi Covid 19 Hanya 5 Hari Jika Gejalanya Sudah Hilang

- 29 Desember 2021, 09:34 WIB
Benarkah Pasien COVID-19 Hanya Perlu Diisolasi Selama 5 Hari Saat Gejalanya Mulai Hilang? Ini Dia Kata CDC/Ilustrasi dari Polina Tankilevitch/Pexels
Benarkah Pasien COVID-19 Hanya Perlu Diisolasi Selama 5 Hari Saat Gejalanya Mulai Hilang? Ini Dia Kata CDC/Ilustrasi dari Polina Tankilevitch/Pexels /

 

BERITASOLORAYA.com - Menurut  CDC, seseorang yang positif COVID-19 hanya perlu diisolasi selama lima hari selama gejalanya berhenti.

Dilansir The Verge dan dikutip oleh BeritaSoloRaya.com CDC menjelaskan dasar pendapat ini.

"Perubahan pedoman isolasi dari 10 hari menjadi lima didasarkan pada data yang menunjukkan orang dengan COVID-19 paling mungkin menularkan kepada orang lain selama beberapa hari sebelum dan setelah mereka mulai menunjukkan gejala,"  kata CDC melanjutkan. 
 
Baca Juga: Pembangunan Bali Internasional Hospital Dibangun Karena Indonesia Kehilangan 97 Triliun

"Setelah meninggalkan isolasi, seserorang yang positif COVID 19 harus memakai masker apabila berinteraksi dengan" orang lain selama lima hari tambahan" ucap CDC.

Senin, 27 Desember 2021. CDC juga mengatakan bahwa orang yang belum menerima dosis booster vaksin COVID-19 tetapi menerima dosis kedua vaksin mRNA enam bulan lalu, atau yang menerima vaksin Johnson & Johnson dua bulan lalu, harus dikarantina selama lima hari jika mereka berinteraksi dengan seseorang yang COVID-19. 
 
Hal ini juga pedoman sebelumnya, yang mengatakan orang yang divaksinasi lengkap tidak perlu dikarantina jika mereka terpapar dengan seseorang yang positif Covid-19.
 
Baca Juga: Rizky Billar Umumkan Kelahiran Anak Pertamanya, Anaknya Ternyata Baru Berusia 34 Minggu

Perubahan pedoman isolasi COVID-19 dirubah berselang beberapa hari setelah CDC mengatakan bahwa petugas kesehatan hanya perlu mengisolasi diri selama tujuh hari jika mereka dinyatakan positif Covid-19, selama mereka tidak menunjukkan gejala dan memiliki tes negatif pada hari ketujuh.
 
Inggris juga mempersingkat masa isolasi yang direkomendasikan menjadi tujuh hari, selama hasil tesnya negatif pada hari keenam dan ketujuh.
 
Pedoman baru yang diterbitkan oleh CDC ini juga tidak mencantumkan rekomendasi mengikuti tes pada akhir periode isolasi lima hari.
 

Varian omicron yang sangat menular mendorong lonjakan kasus COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya. 
 
Akibatnya, CDC menghadapi tekanan dari berbagai industri, termasuk maskapai penerbangan, untuk mempersingkat masa isolasi guna mengurangi kekurangan staf.

Pakar kesehatan masyarakat mengatakan periode isolasi yang lebih pendek telah didukung oleh penelitian tentang virus. 
 
 
Namun, seseorang harus benar-benar pulih jika mereka akan kembali ke aktivitas sehari-hari. 
 
"Yang tidak saya inginkan adalah, ini digunakan sebagai alasan untuk memaksa orang kembali padahal mereka masih tidak sehat," kata Megan Ranney, seorang dokter darurat dan dekan di School of Public Health di Brown University.***

Editor: Novrisia Yulisdasari

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah