Saat Merayakan Nyepi, Umat Hindu Juga Lakukan Ritual Dan Tradisi Ini

- 4 Maret 2022, 07:37 WIB
Umat Hindu di lereng Gunung Lawu sehari sebelum perayaan Nyepi melakukan persiapan
Umat Hindu di lereng Gunung Lawu sehari sebelum perayaan Nyepi melakukan persiapan /sukoharjoupdate/Bramantyo

BERITASOLORAYA.com – Kamis, 3 Maret 2022 diperingati oleh Umat Hindu di Bali sebagai Hari Raya Nyepi.

Perayaan Hari Raya Nyepi kali ini bertepatan dengan hitungan Tilem Kesanga (IX).

Menurut penganut Hindu di Bali, momen ini dipercayai sebagai hari penyucian dewa-dewa yang bersemayam di pusat samudera.

Baca Juga: Tanda Allah Ridho bukan karena Harta dan Jabatan, Cek ini dari Syekh Ali Jaber

Kepercayaan ini ,engandung pesan intisari amerta air hidup.

Saat inilah umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap dewa-dewa tersebut.

Nyepi, asal katanya adalah sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi adalah bentuk perayaannya.

Baca Juga: Apa Tujuan Kita Beribadah? ini Kata Syekh Ali Jaber serta Pentingnya Perbaiki Niat

Nyepi bermakna sebagai Tahun Baru Hindu yang didasarkan pada penanggalan/kalender śaka.

Berdasarkan sejarahnya, perayaan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Hindu ini dimulai sejak Tahun ke-78 Masehi.

Berbeda dari perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Hindu atau Saka oleh penganutnya di Bali ditandai puncaknya dengan menyepi.

Baca Juga: Sinopsis dan Hal Unik dari Drama 'Pachinko', yang Dibintangi Lee Min Ho

Tidak melakukan kegiatan seperti biasanya. Semua kegiatan dihentikan, termasuk didalamnya pelayanan umum.

Pelayanan umum yang dihentikan termasuk Bandar Udara. Terkecuali rumah sakit, masih tetap bisa melakukan pelayanan.

Sebelum puncaknya yaitu Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Bali juga melakukan beberapa rangkaian upacara.

Baca Juga: 7 Mitos dan Fakta dari Air Kelapa Ini Wajib Kamu Ketahui

Ritual keagamaan dan adat. Secara umum hal ini juga dilakukan umat Hindu di luar Bali, yang notabene tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa ritual/ibadah keagamaan dan adat yang dilaksanakan Umat Hindu; sebelum atau setelah Hari Raya Nyepi.

Upacara Melasti

Dilaksanakan oleh Umat Hindu dua hari menjelang Nyepi. Berupa kegiatan sembahyang yang dilakukan di laut atau danau.

Baca Juga: 10 Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan yang Wajib Kamu Tahu

Rangkaian kegiatan yang tergolong kedalam upacara Melasti ini termasuk juga misalnya menyucikan berbagai benda yang dianggap sakral.

Dikalangan penganut Hindu, laut dan danau merupakan sumber air suci. Air tersebut dapat menyucikan segala hal kotor dari dalam diri manusia maupun alam.

Tawur Kesangan

Tawur Kesangan pelaksanaannya adalah sehari setelah upacara Melasti. atau satu hari sebelum Nyepi.

Baca Juga: Es Kuwut Melon Kelapa, yang Sehat dan Segar untuk Takjil Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan

Ritual ini dikenal sebagai Tilem Sasih Kasanga. 

Saat ritual ini, Umat Hindu menyiapkan beraneka sesajen, yang diistilahkan juga sebagai caru. Sesajen disiapkannya di rumah masing-masing.

Pengrepukan

Rangkaian ritual dalam rangka Hari Raya Nyepi selanjutnya adalah pengrupukan. Ritual ini dilakukan bersamaan dengan Tawur Kesangan.

Baca Juga: 10 Penyebab Kenakalan Remaja yang Mungkin Belum Disadari

Pengrupukan adalah bentuk kegiatan dengan menebar nasi Tawur di sekitar rumah.

Ketika melakukannya disertai dengan memukul kentongan sampai (terdengar) gaduh atau ramai/bising.

Pengrupukan juga bermakna pengusiran Buta Kala di sekitar rumah.

Umat Hindu, khususnya di Bali biasa menggelar prosesi Pengrupukan dengan pawai ogoh-ogoh.

Baca Juga: 4 Prodi Kuliah yang Paling Mahal di Indonesia, ada yang Sampai 800 Juta

Ogoh ogoh merupakan semacam patung/boneka ukuran besar yang dibuat menyerupai Buta Kala kemudian diarak secara keliling. Buta Kala ini seolah cerminan dari sifat buruk manusia.

(Puncak) Hari Raya Nyepi

Setelah itu, barulah kemudian Umat Hindu memasuki puncak Hari Raya Nyepi.

Pada momen ini Umat Hindu tidak menjalankan aktivitas seperti biasanya. Total, selama 24 jam berdiam diri; menyepi.

Hari Raya Nyepi, pada saat puncaknya benar-benar hening. Umat Hindu dilarang menyalakan api, bepergian, atau bentuk kegiatan lainnya.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Pernikahan di Jepang, Mulai dari Jumlah Isian Amplop hingga Larangan Poligami

Ngembak Geni

Sebuah ritual yang menggambarkan Umat Hindu bersyukur. Setelah sehari-semalam hening maka saatnya Umat Hindu melaksanakan Ngembak Geni.

Biasanya berupa kegiatan saling berkunjung kepada keluarga dan/atau tetangga. Saling bermaaf-maafan. 

Umat Hindu, ketika Ngembak Geni, adalah saatnya membuka lembaran baru. Mengagungkan dan mengamalkan Dharma Shanti.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Ini dia Penyebab Kanker Serviks Lengkap dengan Penjelasannya

Tradisi atau ritual ini juga sebagai penanda berakhirnya rangkaian Hari Raya Nyepi. 

Demikianlah, Umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi; yang ternyata disertai beberapa rangkaian ritual atau tradisi. Indahnya Indonesia dalam keberagaman.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: YouTube Gede Sudarmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x