2 Puisi Kemerdekaan Indonesia Karya W.S. Rendra, Cocok Dibacakan saat Peringatan HUT RI ke 77

- 14 Agustus 2022, 21:14 WIB
Ilustrasi puisi karya W.S. Rendra.
Ilustrasi puisi karya W.S. Rendra. /Pexels @wallace Chuck
 
BERITASOLORAYA.com - Banyak sekali puisi tentang kemerdekaan Indonesia yang diciptakan oleh penyair terkenal di Indonesia, salah satunya adalah W.S. Rendra.
 
Apalagi waktu menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia HUT RI ke 77 tanggal pada tanggal 17 Agustus, tentunya banyak yang mencari puisi tentang kemerdekaan Indonesia untuk dibacakan.

Puisi karya W.S. Rendra cocok dijadikan pilihan yang dibawakan saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia atau HUT RI ke 77 tersebut.
 
Baca Juga: 53 Daftar Daerah yang Sudah Cairkan Tunjangan Sertifikasi Guru Triwulan 2 per 14 Agustus 2022

Sebagaimana diketahui bahwa pemilihan bahasa puisi W.S Rendra sangat lugas, tegas dan syarat akan makna.

Nah, dua puisi tentang kemerdekaan Indonesia yang dipilih dari karya W.S. Rendra ini berjudul Gerilya dan Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang.

Puisi Gerilya dan Doa Seorang Serdadu Sebelum Perang merupakan jenis puisi menggebu-gebu tentang perjuangan dan harapan.

Berikut dua puisi tentang kemerdekaan Indonesia karya W.S. Rendra tersebut secara lengkap sebagaimana dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber.

1. GERILYA
Karya: W.S. Rendra


Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling di jalan
 
Angin tergantung
Terkecap pahitnya tembakau
Bendungan keluh dan bencana

Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling dijalan
 
Dengan tujuh lubang pelor
Diketuk gerbang langit
Dan menyala mentari muda
Melepas kesumatnya
 
Gadis berjalan di subuh merah
Gengan sayur-mayur di punggung
Melihatnya pertama
 
Ia beri jeritan manis
Dan duka daun wortel

Tubuh biru
Tatapan mata biru
Lelaki berguling dijalan
 
Orang-orang kampung mengenalnya
Anak janda berambut ombak
Ditimba air bergantang-gantang
Disiram atas tubuhnya

Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki berguling dijalan
 
Lewat gardu Belanda dengan berani
Berlindung warna malam
Sendiri masuk kota
Ingin ikut ngubur ibunya

Baca Juga: Penting! Cek Syarat untuk Bisa Dapatkan Tunjangan Sertifikasi Guru, Ternyata Begini Ketentuannya

2. DOA SEORANG SERDADU SEBELUM PERANG
Karya: W.S. Rendra


Tuhanku
 
WajahMu membayang di kota terbakar
Dan firmanMu terguris di atas ribuan
Kuburan yang dangkal
 
Anak menangis kehilangan bapa
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
Tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
Sempurnalah sudah warna dosa
Dan mesiu kembali lagi bicara

Waktu itu, Tuhanku,
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
Adalah satu warna
 
Dosa dan nafasku
Adalah satu udara
 
Tak ada lagi pilihan
Kecuali menyadari
Biarpun bersama penyesalan
 
Apa yang bisa diucapkan
Oleh bibirku yang terjajah?
 
Sementara kulihat kedua lengaMu yang capai
Mendekap bumi yang mengkhianatiMu

Tuhanku
 
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku.
 
Baca Juga: Guru Honorer Wajib Siapkan 5 Dokumen Ini, Deadline 19 Agustus, untuk Pemetaan Tenaga Non-ASN

Itulah dua puisi karya W.S. Rendra tentang kemerdekaan Indonesia.

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x