Nihayatul berharap pemerintah bisa mengangkat karir tenaga honorer untuk menjadi ASN, baik itu menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau juga PPPK.
Menurut Nihayatul, selama pandemi banyak tenaga kesehatan yang berkorban untuk merawat para pasien Covid-19 dengan sungguh-sungguh.
Banyak dari mereka yang meninggalkan keluarga untuk merawat pasien, bekerja 24 jam sampai harus kehilangan nyawa mereka karena tanggung jawab pekerjaan.
Karena jasa yang besar itulah, pemerintah meminta segera mengangkat tenaga honorer menjadi ASN dan harus menjadi honorer yang diprioritaskan.
Dengan diangkatnya tenaga honorer kesehatan menjadi ASN, maka kehidupan tenaga honorer kesehatan ini bisa menjadi terjamin dan sekaligus merupakan reward pemerintah kepada pengabdian mereka.
“Kita bisa mengangkat kita menjadi paling tidak ASN atau PPPK. Nah, ini juga berlaku untuk PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana),” kata Nihayatul.
Selain itu, Nihayatul juga berharap formasi yang sudah ada sekarang tetap bisa diinformasikan dengan sangat baik sekali dan tidak sama sekali mengalami tumpang tindih dengan kebutuhan yang ada di lapangan.
Menurut Nihayatul, tenaga honorer selama ini gajinya dibayarkan oleh APBN, BLUD dan Provinsi sehingga pemerintah wajib hadir menyelesaikan masalah yang dihadapi tenaga honorer.