Muntahkan Awan Panas dan Lava Sebanyak 160 kali, Status Gunung Merapi Jadi Siaga

- 26 Maret 2023, 16:57 WIB
Gunung Merapi keluarkan lava pijar dan awan panas. (Foto: Dok Net)/PMJ
Gunung Merapi keluarkan lava pijar dan awan panas. (Foto: Dok Net)/PMJ /

BERITASOLORAYA.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG menyebutkan Gunung Merapi kantongi status siaga usai batuk-batuk dan memuntahkan lava dalam tujuh hari kebelakang. Disebutkan Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu 25 Maret 2023.

Gunung Merapi memuntahkan lava sebanyak 160 kali dari dalam kawahnya selama pengamatan 17-23 Maret 2023.

"Guguran lava teramati 160 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Sabtu.

Baca Juga: MotoGP Portugal 2023: Bagaimana Kabar Enea Bastianini setelah Kecelakaan pada Sprint Race Kemarin?

Agus menyebutkan selama sepekan, awan panas juga teramati keluar dari Gunung Merapi yang berada di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak dua kali dengan arah ke barat daya dan jarak luncur 1.300 meter.

Pihaknya mengamati adanya perubahan bentuk morfologi pada kubah barat daya Gunung Merapi yang berasal dari guguran dan awan panas guguran.

Data tersebut diperoleh berdasarkan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles 5, Babadan 2, Tunggularum dan Ngempos.

"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," ujar Agus Budi Santoso menambahkan.

Baca Juga: Setelah Sukses sebagai Presidensi G20, Indonesia Kembali Memegang Jabatan Internasional

Sementara, jika menengok foto udara yang berhasil diambil pada 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur memiliki luas 1.686.200 meter kubik dan kubah tengah seluas 2.312.100 meter kubik.

Intensitas kegempaan yang dikeluarkan Merapi dalam satu pekan terakhir, menurut BPPTKG terhitung cukup tinggi.

Selama kurun waktu tersebut, Gunung Merapi tercatat mengalami beberapa macam gempa dalam jumlah yang tidak bisa dibilang sedikit.

Gunung Merapi mengalami gempa awan panas guguran sebanyak dua kali mengalami, gempa vulkanik dalam sebanyak satu kali, gempa vulkanik dangkal sebanyak 41 kali.

Baca Juga: Transisi Menuju Endemi, Pejabat dan ASN Dilarang Lakukan Ini Selama Puasa Ramadhan

Kemudian, gempa fase banyak 201 kali, gempa frekuensi rendah satu kali, gempa hembusan satu kali, gempa guguran 821 kali dan gempa tektonik lima kali.

Deformasi yang berhasil dipantau dari Gunung Merapi menggunakan EDM pada pekan ini merekam pemendekan jarak tunjam sepanjang 0,03 cm per hari.

Untuk itu, BPPTKG masih berada pada status siaga atau level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam atau lebih dari dua tahun lalu.

Potensi bahaya yang terjadi saat ini berupa guguran lava serta awan panas guguran yang terjadi di Kali Woro berjarak 3 km dari puncak, juga Kali Gendol dan Kali Boyong yang berjarak 5 km dari puncak.

Baca Juga: MotoGP Portugal 2023: Keputusan Atas Insiden Joan Mir dan Fabio Quartararo di Sprint Race Kemarin

Selain itu, terdeteksi juga potensi bahaya di Kali Bedog, kali Krasak, dan Kali Bebeng dengan jarak 7 km dari puncak Merapi.

Tetapi lontaran material vulkanik dapat terjadi melalui erupsi eksplosif yang dapat menjangkau radius hingga 3 km dari puncak.***

Editor: Anbari Ghaliya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x