Network
BERITASOLORAYA.com - Gunung merapi kembali keluarkan awan panas. Aktivitas vulkanis mulai terlihat di Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY, 12 Desember 2021.
Dm hal ini, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Hurnaida dalam sebuah laporan tertulis, menyatakan bahwa jarak luncuran awan panas dengan guguran 2.000 meter ke arah barat daya.
Dikutip dari BeritaSoloRaya.com dari pikiranrakyat.com, berdasarkan akun Twitter BPPTKG pada Minggu, 12 Desember 2021, BPPTKG mengonfirmasi keluarnya awan panas dari Gunung Merapi tersebut.
Baca Juga: Kangen Berat dengan Vanessa dan Bibi, Fuji: Tuhan, Apapun Bentuknya, Kalau itu Mereka Tidak Apa-Apa
"Awan panas guguran Merapi pada tanggal 12 Desember 2021, tepatnya pukul 10.18 WIB telah tercatat di seismogram dengan amplitudo 27 mm dan durasi 158 detik. Selain itu, jarak guguran Merapi sekitar 2000 M ke arah Barat Daya yaitu arah angin ke timur. " Jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya. Arah angin ke timur," kata BPPTKG dalam keterangannya.
Pasalnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga telah memberikan rekomendasi untuk segenap masyarakat yang saat itu sedang berada di sekitar gunung.
BPPTKG menambahkan terkait munculnya sebuah potensi yang i berbahaya. Potensi terkait guguran lava serta awan panas di wilayah Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih dengan jarak sejauh 5 kilometer pada sektor Selatan.
"Sedangkan pada sektor Tenggara, yakni Sungai Gendol sejauh 3 kilometer. Sementara itu, lontaran material vulkanis pada saat erupsi eksplosif bisa mencapai 3 kilomter dari puncak," ujar keterangan yang sama.
BPPTKG karena adanya hal ini merekomendasikan untuk menghentikan aktivitas pertambangan serta wisata di sekitar Gunung Merapi.
Karena pada saat ini status Gunung Merapi sudah masuk siaga level 3.***
