Belum Temukan Apa-apa, HNSI Hentikan Pencarian 11 ABK KM Serba Prima 8 dengan Status Hilang

- 24 Mei 2023, 05:52 WIB
Ilustrasi. Upaya pencarian 11 ABK KM Serba Prima 8 yang hilang karena kebakaran dihentikan usai mencari selama tujuh hari karena alasan ini.
Ilustrasi. Upaya pencarian 11 ABK KM Serba Prima 8 yang hilang karena kebakaran dihentikan usai mencari selama tujuh hari karena alasan ini. /

BERITASOLORAYA.com - Upaya pencarian sejumlah 11 ABK atau anak buah kapal KM Serba Prima 8 yang telah berlangsung selama tujuh hari akan dihentikan, oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap meski belum temukan apa-apa.

Disampaikan oleh Ketua HNSI Kabupaten Cilacap Sarjono di Cilacap, penghentian upaya pencarian sebelas ABK yang hilang di Samudera Hindia tersebut sesuai dengan standar operasional (SOP) yang berlaku.

Alasan lain berhentinya pencarian 11 ABK Kapal yang terbakar di Samudra Hindia tak jauh dari perairan Pulau Christmas, Australia, yakni SDM yang terlibat saat ini dalam kondisi lelah.

Dimana, mereka yang bergabung dalam pencarian ABK Kapal Motor atau KM Serba Prima 8 merupakan ABK kapal-kapal nelayan lain yang merupakan anggota HNSI.

Baca Juga: Pemkot Bandung Fasilitasi Jalur Afirmasi untuk ABK dalam PPDB 2021 SMA, Kuota 20 Persen

"Pencarian kayaknya dihentikan karena sudah tujuh hari, artinya tidak ditemukan dan masih dinyatakan hilang. Sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), upaya pencarian korban hilang dilakukan selama tujuh hari," katanya Selasa, 23 Maret 2023.

Saat musibah Kebakaran Kapal Serba Prima 8 terjadi, Sarjono menyampaikan jumlah kapal nelayan yang ada di lokasi sekitar tempat kejadian dan bergabung dalam melakukan pencarian sejumlah 28-29 unit kapal.

Selama tujuh hari masa pencarian korban 11 ABK KM Serba Prima 8, seluruh ABK dari Kapal Nelayan tersebut menghentikan pekerjaan utama mereka untuk menangkap ikan.

"Mereka 'kan juga butuh untuk menghidupi keluarga yang di rumah. Dalam satu minggu enggak ada yang beroperasi, enggak ada yang bekerja, fokusnya untuk pencarian terhadap 11 ABK KM Serba Prima 8 saja," jelasnya.

Meskipun demikian, Sarjono menyebutkan jika pihaknya telah mengeluarkan himbauan melalui radio komunikasi. Agar meskipun pencarian dihentikan, kapal-kapal nelayan yang berada di sekitar tempat kejadian kebakaran tetap melakukan pemantauan ditengah menangkap ikan.

Menurut Sarjono hal itu tetap dilakukan sebab hingga saat ini meski ABK KM Serba Prima 8 yang hilang belum berhasil ditemukan dan upaya pencarian mereka telah dihentikan.

Oleh sebab itu, pihaknya mewakili HNSI menyatakan permohonan maaf sebesar-besarnya karena tidak dapat melanjutkan pencarian. Ia sekaligus mengatakan turut berduka cita kepada seluruh keluarga 11 ABK yang ditinggalkan.

"Mari kita berdoa bersama, barangkali ada keajaiban, mungkin ada kapal-kapal niaga seperti tanker yang menemukan para korban dan membawanya ke luar negeri. Kalau dinyatakan meninggal 'kan sudah ketemu jasadnya, kalau belum ditemukan berarti masih dinyatakan hilang," tegasnya.

Sebelumnya KM Serba Prima 8 diketahui berangkat dari Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) pada Rabu, 5 April lalu membawa 14 orang ABK beserta seorang nahkoda.

Beberapa hari sebelum kejadian, Nahkoda kapal bernama Agus Setiawan meminta izin pada pemilik untuk pulang terlebih dahulu selama beberapa hari sebab istrinya akan melahirkan.

Setelah pulangnya Agus, kemudi KM Serba Prima 8 dibawah kendali wakil nahkoda atas nama Teguh Santoso hingga hari kebakaran terjadi.

Hari Selasa, 16 Mei, KM Serba Prima 8 mengalami kebakaran ketika berada di dekat Pulau Christmas, Australia, atau 8,27 derajat lintang selatan dan 105,19 derajat bujur timur.

Baca Juga: LENGKAP! Jadwal Kapal Pelni KM Gunung Dempo Bulan Juni 2023, Informasi Jam Tiba dan Waktu Keberangkatan

Seluruh ABK berupaya berupaya memadamkannya. Namun karena api membesar dengan cepat, seluruh ABK memutuskan untuk melompat ke laut menggunakan pelampung parasut ataupun jangkar apung.

Ketika api mulai padam keesokan harinya Rabu, 17 mei pukul 04.00 WIB, dua dari 13 ABK berenang menyusul kapal dua. Mereka naik ke bangkai kapal sedangkan 11 orang ABK lain berpegangan parasut.

Mereka yang bernama Hari Setiawan (38) dan Nur Hasim (36) berhasil diselamatkan di siang hari sekitar pukul 11.35 WIB oleh KM Hasil Selalu 2 yang saat itu kebetulan melintas saat dalam perjalanan ke Cilacap.

KM Hasil Selalu 2 tiba di Dermaga PPSC dua hari setelahnya yaitu pada Jumat, 19 Mei, pukul 02.35 WIB. Dua ABK KM Serba Prima 8 segera dibawa pada pihak-pihak terkait untuk menerima pertolongan lebih lanjut.***

Editor: Egia Astuti Mardani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah