BERITASOLORAYA.com - Penculikan disertai pembunuhan yang dialami oleh warga Aceh, Imam Masykur menyita perhatian khalayak umum. Pasalnya, pemuda berusia 25 tahun ini justru disiksa oleh terduga oknum aparat yang seharusnya mengayomi masyarakatnya. Terduga oknum aparat tersebut adalah Riswandi Manik. Ia sempat ditugaskan sebagai Paspampres atau Pasukan Pengamanan Presiden.
Nama Riswandi Manik menjadi perhatian karena ia bersama dua temannya yang juga berlatarbelakang sebagai TNI, melakukan penculikan kepada Imam Masykur, saat ia sedang bekerja di toko kosmetik dan obat-obatan.
Tak hanya menculik, Imam Masykur dianiaya, dipukul habis-habisan di punggungnya hingga ia merintih kesakitan.
Parahnya lagi, penganiayaan tersebut lalu direkam, dikirim para pelaku kepada keluarga dan kerabat Imam Masykur di kampung halaman, lalu dengan video itu, mereka melakukan pemerasan.
Terduga tiga personil oknum TNI itu meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta kepada Fauziyah, Ibu dari Imam Masykur.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari berbagai sumber, melalui telepon yang diterimanya, Fauziyah diperdengarkan suara rintihan kesakitan anaknya.
"Mamak, kirim duit, saya dipukul", kata sang ibu, Fauziyah, menirukan ucapan almarhum anaknya, Imam Masykur. Fauziyah menanggapi bahwa dirinya tidak mempunyai uang sebesar itu. Imam Masykur lalu memohon agar ibunya meminta kepada orang lain.