BERITASOLORAYA.com - Manchester City berhasil meraih gelar juara Liga Inggris atau Premier League untuk ketiga kalinya secara beruntun, menambah koleksi gelar liga Pep Guardiola menjadi lima gelar dan tujuh gelar secara keseluruhan.
Kemenangan Manchester City yang menegangkan atas Arsenal yang dilatih oleh Mikel Arteta menjadi momen rollercoaster emosi dalam perjuangan Manchester City menuju gelar.
Manchester City menjadi klub kedua dalam sejarah Liga Inggris yang mampu meraih gelar tiga tahun berturut-turut, serta menjadi klub kelima dalam sejarah sepak bola Inggris yang mampu mencapainya.
Saat ini, Manchester City berhadapan dengan tantangan menjadi klub pertama yang mampu meraih gelar empat musim berturut-turut pada musim 2023/24.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Premier League 2022-2023: Manchester City 4-1 Arsenal, The Gunners Hancur Lebur
Dominasi Manchester City di Liga Inggris juga tercermin dalam kemenangan yang diraih oleh tim Elite Development Squad dan U-18 Manchester City.
Keduanya berhasil meraih gelar juara pada musim 2020/21, 2021/22, dan musim ini, melengkapi dominasi Manchester City dalam semua kategori Liga Premier selama tiga tahun.
Gelar juara musim ini berhasil Manchester City raih dengan tiga pertandingan tersisa dan total 85 poin di papan klasemen. Ini merupakan gelar ketiga dari tujuh gelar Liga Premier yang Manchester City raih tanpa harus menunggu sampai hari terakhir.
Dalam kampanye Liga Premier 2022/23 ini, Manchester City memenangkan 27 dari 35 pertandingan yang telah Manchester City jalani, dengan empat pertandingan berakhir imbang. Gelar juara Manchester City secara resmi dikonfirmasi pada hari Sabtu ketika lawan utama Manchester City, Arsenal, kalah dari Nottingham Forest.
Berikut ini adalah beberapa statistik yang mencerminkan perjalanan Manchester City dalam kampanye Liga Premier 2022/23 dan beberapa rekor yang berhasil Manchester City raih selama musim ini.
Rekor Kemenangan Beruntun
Manchester City berhasil mencatatkan rekor kemenangan terpanjang dalam Liga Premier musim ini dengan 11 kemenangan beruntun. Setelah hasil imbang melawan Nottingham Forest pada bulan Februari, Manchester City mampu memenangkan setiap pertandingan yang Manchester City jalani.
Performa ini memungkinkan Manchester City untuk mengatasi keunggulan Arsenal di puncak klasemen dan merebut gelar juara.
Selisih Gol dan Expected Goal Difference
Dengan total 92 gol dari 35 pertandingan, Manchester City menjadi tim dengan pencetak gol terbanyak di liga, unggul dari Arsenal yang menempati posisi kedua dengan 83 gol. Pertahanan Manchester City juga menjadi yang terbaik dengan hanya kebobolan 31 gol, sama dengan Newcastle United.
Selisih gol Manchester City mencapai +61, yang menjadi yang terbaik di liga dengan selisih yang cukup signifikan. Jika melihat expected goal difference, yaitu selisih antara jumlah gol yang diharapkan (xG) yang Manchester City ciptakan dan peluang gol yang Manchester City kebobolan dengan metrik yang sama, Manchester City juga memimpin dengan selisih 47,3.
Angka ini jauh lebih baik daripada Newcastle United yang hanya mencatatkan selisih gol yang diharapkan sebesar 28,8.
Tembakan ke Gawang
Salah satu alasan mengapa Manchester City memiliki jumlah kebobolan yang sedikit adalah karena Manchester City mampu mengurangi jumlah tembakan yang diperbolehkan ke gawang Manchester City.
Hanya ada 250 tembakan yang mengarah ke gawang Manchester City, 86 tembakan lebih sedikit daripada tim terbaik kedua, yaitu Arsenal. Namun, hanya 79 tembakan dari total tersebut yang akurat dan berbahaya bagi gawang Manchester City.
Dominasi Bola
Seperti yang diharapkan dari tim yang diasuh oleh Pep Guardiola, Manchester City mendominasi penguasaan bola sepanjang musim. Rata-rata, Manchester City memiliki 65,3% penguasaan bola, hampir lima persen lebih tinggi daripada tim terdekat, yaitu Brighton & Hove Albion, yang memiliki rata-rata 60,9% penguasaan bola.
Total operan Manchester City sebanyak 23.318, unggul 1.343 operan dari Liverpool meskipun Manchester City hanya memainkan dua pertandingan lebih sedikit.
Rodrigo menjadi pemimpin dalam hal operan dengan total 2.877 operan, yang juga merupakan yang terbanyak kedua di Liga Inggris. Dominasi bola ini menghasilkan 1.252 sentuhan di kotak penalti lawan dan total 555 tembakan ke gawang.
Performa Individu yang Mengesankan
Pada musim ini, Erling Haaland mencetak 36 gol, mencetak rekor gol terbanyak dalam satu musim Liga Inggris sepanjang sejarah. Dia juga mencatatkan beberapa rekor pribadi, termasuk menjadi pemain tercepat yang mencetak 20 gol Liga Premier dalam hanya 14 pertandingan.
Baca Juga: Benfica 1-0 Estoril Praia: Mantan Pemain Manchester City Menjadi Penyelamat dalam Pertandingan
Haaland juga menjadi pemain pertama dalam sejarah Liga Premier yang mencetak hat-trick dalam tiga pertandingan kandang berturut-turut dan mencapai rekor empat hat-trick Premier League dalam 19 pertandingan, mengalahkan rekor Ruud van Nistelrooy yang mencapainya dalam 46 pertandingan.
Kevin De Bruyne juga tampil mengesankan dengan mencatatkan 16 assist di liga, menjadi pemimpin dalam hal asis. De Bruyne menjadi pemain tercepat yang mencapai 100 assist di Liga Premier dalam 237 pertandingan, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Cesc Fabregas dengan 293 pertandingan.
Selain itu, Ederson mencatatkan 11 clean sheet dalam musim ini, dan ia menjadi penjaga gawang ke-17 yang mencapai 100 clean sheet di Liga Premier.
Rekor Kandang Pep Guardiola
Kemenangan spektakuler Manchester City dengan skor 4-1 atas Liverpool pada bulan April merupakan kemenangan kandang ke-100 yang diraih oleh Pep Guardiola sejak ia menjadi manajer City pada tahun 2016. Kemenangan tersebut dicapai hanya dalam 128 pertandingan di Etihad Stadium, menjadikannya pencapaian yang mengesankan bagi Pep.
Dengan gelar juara musim ini, Pep kini telah memenangkan lima gelar Premier League, menjadikannya manajer dengan jumlah gelar terbanyak kedua dalam sejarah Liga Premier, hanya kalah dari Sir Alex Ferguson.
Kemenangan ketiga secara beruntun Manchester City dalam Liga Premier musim 2022/2023 merupakan pencapaian yang mengesankan. Dengan statistik yang mengesankan, seperti rekor kemenangan terpanjang, selisih gol yang tinggi, dan dominasi penguasaan bola, tim ini menunjukkan keunggulan mereka di dalam dan di luar lapangan.
Performa individu Erling Haaland dan Kevin De Bruyne juga patut dipuji. Dengan dominasi yang masih berlanjut di bawah kepemimpinan Pep Guardiola, Manchester City berpotensi menjadi klub pertama yang memenangkan gelar Liga Premier dalam empat musim berturut-turut pada musim mendatang.***