BERITASOLORAYA.com- Pada pertandingan antara Persib Bandung dan Madura United, terjadi aksi protes yang dilakukan oleh sekelompok suporter Persib yang dikenal dengan sebutan Bobotoh.
Aksi tersebut terjadi pada menit ke-75 ketika suporter tersebut memilih untuk membubarkan diri sebagai bentuk protes terhadap proses penjualan tiket yang dianggap menyulitkan. Lalu, bagaimana respon Manajemen Persib Bandung?
Manajemen Persib Bandung memberikan respons terhadap aksi protes yang dilakukan oleh Bobotoh. Mereka menjelaskan bahwa proses penjualan tiket secara online merupakan bagian dari upaya mereka dalam melakukan transformasi tata kelola klub ke arah yang lebih baik, termasuk sistem pertiketan.
Manajemen Persib juga menegaskan bahwa sejak tahun 2018, mereka sudah mulai menerapkan sistem penjualan tiket secara online.
Baca Juga: Meski Punya Catatan Bagus Melawan PSM Makassar, Pelatih Persija: Kita Sekarang Ada di Masa Kini
Muhammad Iskandar, Direktur Operasional PT PERSIB Bandung Bermartabat, menjelaskan bahwa mereka telah melakukan sosialisasi kepada beberapa komunitas suporter Persib seperti Viking PERSIB Club (VPC), Bomber, dan Forum Komunikasi Bobotoh (FKB) terkait sistem penjualan tiket online.
Mereka juga memberikan beberapa kemudahan kepada komunitas-komunitas tersebut, termasuk alokasi kuota tiket yang jumlahnya tetap terjaga hingga H-2 pertandingan dan kesempatan untuk membeli tiket lebih awal sebelum dijual untuk umum.
"Musim ini, sistem tersebut tetap kami lanjutkan. Pada pertandingan pertama melawan Madura United, tiket yang terjual mencapai 90 persen dari kuota tersedia sesuai regulasi," ujarnya.
Namun, terkait dengan aksi protes yang dilakukan oleh Viking PERSIB Club (VPC), manajemen Persib menjelaskan bahwa terdapat beberapa kendala yang muncul dari pihak Viking sendiri.
Mereka telah meminta data anggota/member kepada VPC sejak jauh-jauh hari dan melakukan komunikasi serta pertemuan untuk memudahkan proses registrasi dan verifikasi.
Sayangnya, penyerahan data untuk registrasi tidak dilakukan secara sempurna oleh Viking PERSIB Club, sehingga hanya sebagian kecil dari data anggota/member yang berhasil lolos proses verifikasi.
Manajemen Persib Bandung juga menekankan bahwa penjualan tiket bagi komunitas hanya mencapai 10% dari total penjualan tiket pertandingan Persib vs Madura United.
Hal ini menunjukkan bahwa upaya mereka untuk memberikan kesempatan kepada komunitas suporter tetap diberlakukan.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan antara Bobotoh yang melakukan protes dan manajemen Persib Bandung, manajemen klub tetap berharap agar hubungan baik dengan suporter dapat terjaga demi kemajuan klub.
Mereka mengharapkan dukungan positif dari Viking PERSIB Club, Bomber, dan komunitas suporter lainnya. Manajemen Persib Bandung percaya bahwa dengan berjalan bersama-sama, segala permasalahan yang muncul dapat diselesaikan.
"Kami akan selalu mengharapkan dukungan positif dari Viking, Bomber dan kelompok suporter lainnya karena hanya dengan berjalan bersama-sama, segala permasalahan yang muncul pasti akan bisa diselesaikan," tutup Iskandar.
Baca Juga: RESMI PENSIUN, Inilah Karir Perjalanan Cesc Fabregas di Dunia Sepakbola, Simak Selengkapnya…
Aksi protes yang dilakukan oleh Bobotoh dalam pertandingan Persib Bandung vs Madura United mendapatkan tanggapan dari manajemen Persib Bandung.
Manajemen klub menjelaskan bahwa proses penjualan tiket online merupakan upaya transformasi klub, dan mereka telah memberikan kemudahan kepada komunitas suporter.
Meskipun terdapat kendala dalam proses registrasi dan verifikasi data anggota/member komunitas, manajemen Persib Bandung tetap berharap agar hubungan baik dengan suporter dapat terjaga demi kemajuan klub.***