Final Euro 2020: Mancini dan Vialli Mengincar Kejayaan di Wembley Bersama Italia

- 9 Juli 2021, 16:17 WIB
Pelatih Italia, Roberto Mancini.
Pelatih Italia, Roberto Mancini. /REUTERS/Carl Recine.

PR SOLORAYA - Jelang Final Euro 2020, Italia yang dipimpin oleh Roberto Mancini dan Gianluca Vialli siap mengincar Juara di Wembley.

Mancini yang menjadi pelatih Italia dan Vialli sebagai ketua delagasi Italia siap memimpin Italia di final Euro 2020.

Mancini dan Vialli jelang final Euro 2020 dikenal sebagai 'I gemelli del gol', si kembar gol, selama delapan tahun yang gemilang bersama di Sampdoria. Mereka juga lahir hanya berselang berapa bulan.

Baca Juga: Doakan Semua Orang yang Diuji Covid-19 Bisa Sabar, Maia Estianty: Umat Manusia Sedang Dididik Ikhlas

Mancini dan Vialli bermain bersama di Sampdoria yang memenangkan Piala Winners dan mengangkat trofi Coppa Italia tiga kali sebelum menjurai Scudetto pada tahun 1991.

Scudetto pada tahun 1991 menjadi satu-satunya gelar Serie A klub hingga hari ini.

Mereka bisa saja mendapat prestasi lebih, tetapi Sampdoria kalah di final Piala Champions 1992 dari Barcelona berkat tendangan bebas Ronald Koeman di Wembley.

Baca Juga: Antonio Conte Beberkan Bagaimana Italia Bisa Mengalahkan Inggris di Final Euro 2020

Setelah itu Vialli, pencetak gol terbanyak di Serie A pada musim 1991 pergi ke Juventus dan kerja sama mereka berdua terputus.

Kedua pria itu melanjutkan untuk menyelesaikan karier bermain mereka di Inggris dan telah berhasil di Liga Premier.

Mereka tetap berteman dekat dan sekarang mereka bersama-sama di staf Italia, merencanakan untuk mengalahkan tuan rumah di final.

Baca Juga: Lirik Lagu Terlukis Indah dari Rizky Febian dan Ziva Magnolya, Baru Saja Dirilis

Mancini ditunjuk sebagai pelatih Italia pada 2018, dengan tugas menghidupkan kembali nasib tim yang gagal lolos ke Piala Dunia tahun itu.

Dia telah berhasil dalam beberapa gaya, dengan Italia saat ini dalam rekor tak terkalahkan nasional dalam 33 pertandingan termasuk kemenangan adu penalti Selasa atas Spanyol.

Vialli menjadi ketua delegasi Italia pada tahun 2019 dan pelukan emosional pasangan ini setelah Italia mengalahkan Austria 2-1 telah menjadi gambaran perjalanan negara tersebut di Euro 2020.

Seperti Saudara

Baca Juga: Hasil Italia vs Spanyol, Antonio Conte: Percuma Kuasai Bola Tapi Tidak Ada Peluang, Tak Akan Menang

"Gianluca dan saya sudah saling kenal sejak lama jadi wajar saja jika berbeda," kata Mancini saat ditanya soal hubungannya dengan Vialli jelang semifinal Spanyol.

Mancini mengatakan mereka berdua memang tidak selalu tumbuh bersama tetapi masih bisa meluangkan waktu bersama dan memiliki hubungan yang dekat.

"Dia hampir seperti saudara bagi saya, tetapi itulah yang terjadi dengan semua orang yang bermain dengan saya di tim Sampdoria itu," kata Mancini.

Baca Juga: Usul Halaman Gedung DPR Jadi RSD Covid-19, dr. Tirta: Pejabat yang Kena Langsung Karantina di Depan

Ada hubungan kuat Sampdoria dalam susunan staf kepelatihan Mancini di Italia termasuk mantan rekan setim klub Alberico Evani, mantan kiper Giulio Nuciari, dan juga Attilio Lombardo.

Beberapa diantara bahkan sempat mengikuti Mancini melatih di Inggris.

Hal menarik lainnya tentang Sampdoria adalah Federico Chiesa, pencetak gol Italia melawan Spanyol, dimana dia putra dari mantan bintang Sampdoria Enrico Chiesa.

Perang Kanker

Tapi ada elemen emosional lebih lanjut dalam cerita Vialli.

Baca Juga: Usul Halaman Gedung DPR Jadi RSD Covid-19, dr. Tirta: Pejabat yang Kena Langsung Karantina di Depan

Mantan pemain dan manajer Chelsea sedang menjalani perawatan untuk kanker pankreas pada saat Mancini mengambil alih Italia.

Baru pada bulan April tahun lalu dia mengatakan bahwa dia telah bebas dari kanker setelah pertempuran kedua dengan penyakit itu.

"Memulihkan kesehatan saya berarti melihat diri saya di cermin lagi, melihat rambut tumbuh dan tidak harus menggambar alis saya dengan pensil,” kata Vialli.

Baca Juga: Lirik Lagu NDA dari Billie Eilish, Baru Saja Dirilis

“Saya sangat beruntung dibandingkan dengan banyak orang lain," katanya saat diwawancarai La Republika.

Kehadirannya di kubu Italia selama sebulan terakhir telah memberikan sesuatu yang ekstra bagi tim yang kini mengincar gelar Euro untuk pertama kalinya sejak 1968.

“Ada hubungan yang sangat baik di antara semua orang, para pemain, staf dan Gianluca sedikit lebih baik sehingga kami cukup senang mendengarkannya ketika dia berbicara,” kata Mancini.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: supersport.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah