Rully Nere: Fondasi Timnas Putri Indonesia Belum Kuat

- 28 Januari 2022, 11:32 WIB
Rully Nere: Fondasi Timnas Putri Indonesia Belum Kuat
Rully Nere: Fondasi Timnas Putri Indonesia Belum Kuat /

BERITASOLORAYA.com - Timnas putri Indonesia harus menelan kekalahan dalam tiga pertandingan fase grup Piala Asia Putri.

Dalam tiga pertandingan tersebut, Timnas Putri Indonesia kebobolan sebanyak 28 gol, dan tidak dapat menciptakan gol sama sekali.

Hasil tersebut tentu mengejutkan. Rully Nere selaku mantan pelatih Timnas Putri Indonesia bahkan sudah memberikan pernyataan dari agar semua pihak tidak kaget jika Indonesia kalah dengan skor besar.

Baca Juga: Pelatih Timor Leste Kaget Pratama Arhan Layangkan Lemparan Ajaib, Gol Bunuh Diri Bikin Kalah Telak

Pernyataan tersebut bukan menunjukkan bahwa Rully skeptis.

Pendapat Rully tersebut memang didasarkan kenyataan bahwa timnas putri Indonesia memang belum mempunyai fondasi yang kuat untuk berprestasi di ajang internasional.

Rully juga mengatakan bahwa salah satu faktor tidak kuatnya pondasi timnas putri Indonesia adalah ketiadaan kompetisi liga putri di Indonesia.

Baca Juga: Single Inferno, Cha Hyun Seung Ternyata Punya Profesi Baru yang sangat Menarik. Apakah itu?

Hal itu dipelajarinya dari pengalaman banyak negara lain, terutama negara yang pernah meraih gelar juara Piala Asia Putri.

Negara yang pernah meraih gelar juara Piala Asia Putri pasti memiliki kompetisi liga dalam negeri.

Terutama setelah akhir-akhir ini sepak bola putri dikelola secara profesional, juara selalu hadir dari negara yang mampu menciptakan sistem kompetisi yang baik melalui liga dalam negeri.

Baca Juga: Guru Penggerak Angkatan 6 Telah Dibuka, Yuk Intip Persayaratan dan Kriterianya

Salah satu negara tersebut adalah China, negara yang sangat sering menjadi juara Piala Asia Putri.

China telah memiliki timnas sepak bola putri sejak 1977 dan dikelola secara profesional sejak 2015.

Mereka sudah menjuarai Piala Asia Putri sebanyak 8 kali sejak 1975.

Baca Juga: 5 Gol Terbaik Persija Jakarta ke Gawang Persib Bandung

Dua diantara delapan tersebut terjadi ketika China telah mengelola liga putri secara kompetitif.

Awalnya negara tersebut memang mengandalkan tim amatir, namun kini mereka mengelola sepak bola putrinya dengan profesional dan kompetitif.

Pembelajaran yang sama juga dapat dipetik dari 6 tim lain yang berhasil menjuarai Piala Asia Putri sejak 1975, yaitu Korea Utara, Taiwan, Jepang, Australia, Thailand, dan Selandia Baru.

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Lengkap Beserta Channel Tayang dan Klasemen Sementara

Dari mereka kita belajar bahwa proses membangun tim yang kompetitif itu sangat penting.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah