Network
Walaupun dalam mendelegasikan ataupun melepas pemain-pemain terbaik klubnya adalah kewajiban untuk negara.
Baca Juga: Maskapai Milik Susi Pudjiastuti Diusir dari Hangar di Kalimantan Utara, Dikepung Puluhan Satpol-PP
Tetapi di sisi lain, situasi seperti ini sangat menyulitkan klub Liga 1 yang masih berjalan. Pada bulan Februari pun tergolong sangat padat dan juga merupakan periode penentuan juara.
Demikianlah alasan pertama yang diutarakan oleh Persebaya kepada PSSI. Adapun alasan keduanya yaitu, terkait dengan situasi dunia saat ini. Yang menjadi bayang-bayang ditengah pertandingan.
Penyebaran Covid-19 lanjutan dengan adanya varian baru, Omicron menjadi pertimbangan Persebaya kepada PSSI. Bukan hanya sekedar ucapan belaka, bahkan memang saat ini ditemukan beberapa pemain yang terpapar Covid-19.
Walaupun sejauh ini, penerapan protokol kesehatan dan disiplin kesehatan masih terus berjalan dengan ketat, tetapi hal ini belum dapat menjamin tepaparnya Covid-19. Jika hal ini masih terus berlanjut, maka pasti akan mereduksi kekuatan tim.
Baca Juga: Egy Maulana Vikri Ingin Melamar Adiba Khanza, Umi Pipik :Sekarang Tergantung Anaknya Sih...
“Karena itu, kami mohon PSSI bisa mempertimbangkan permintaan ini. Kami tahu permintaan ini tidak populer. Tetapi kondisi yang ada mengharuskan seperti itu,” ungkap manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi.
“Terkecuali, PSSI dan LIB bisa lakukan sinkronisasi agenda timnas dan kompetensi,” pungkasnya juga.***
