Network
BERITASOLORAYA.com -Memasuki pekan ke-22, Arema Malang masih kokoh berada di puncak klasemen setelah mengkudeta Bhayangkara FC.
Arema mengoleksi poin 47 di peringkat pertama, disusul dengan Bhayangkara FC dengan 46 poin.
Di posisi ketiga ada Bali United dengan 44 poin dan di posisi keempat dan kelima, ada Persebaya dan Persib yang sama-sama mengoleksi 43 poin.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF U-23, PSSI Minta Ini Pada Timnas
Walaupun begitu, kemenangan Arema ini banyak mendapat kritik, khususnya dari para suporter Arema, Aremania.
Di tengah kesuksesan Arema bertengger di puncak klasemen Liga 1 2021/2022, gaya bermain Arema terus menuai kritik hari demi hari.
Permainan Arema dinilai kurang atraktif di bawah kepelatihan Almeida.
Baca Juga: Inilah 5 Ciri-Ciri Orang akan Jadi Kaya Raya di Masa Depan, Pelajari dari Sekarang
Sehingga, gaya pemain Arema menjadi lebih monoton dan membosankan.
Kritik ini kembali muncul pada pertandingan Arema melawan Persela Lamongan di pekan ke-22.
Walaupun berhasil menang dengan skor 1-0, permainan Singo Edan dinilai tidak begitu ngotot dan menggigit.
Baca Juga: Para Wanita, Ini Cara Ampuh Menghilangkan Kantung Mata Agar Kamu Bisa Tampil Percaya Diri
DI babak kedua, barulah permainan Arema juga menjadi jauh lebih berkembang.
Tapi, ada satu kelemahan, dimana tim Arema juga mudah sekali kehilangan bola.
Alhasil, klub Persela Lamongan yang tengah berjuang keluar dari zona degradasi punya banyak kesempatan untuk melakukan serangan balik.
Baca Juga: Terkena Covid-19, Semua Media Korea Langsung Soroti Kondisi Jimin BTS
Menanggapi kritik yang datang bertubi-tubi kepada Arema dan dirinya.
Pelatih Arema, Eduardo Almeida tetap santai dan banyaknya counter attack yang dilakukan Persela merupakan hal yang lumrah, karena Arema bermain terbuka saat pertandingan itu.
Terbukti di babak kedua, Arema justru lebih bermain terbuka dan lebih besar.
Baca Juga: Lirik Lagu ‘Child’ Mark NCT, Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia, Easy Lyric Version
Almeida sendiri mengatakan, kalau Arema begitu mengambil resiko ketika bermain di babak kedua.
Hasilnya, Arema bisa memenangkan pertandingan. Almeida sendiri lebih memilih cara bermain yang efektif agar bisa mendapatkan peluang lebih besar untuk memenangkan pertandingan.
Karena hal itulah, permainan Arema justru cenderung monoton, karena ingin mencapai kemenangan di atas permainan cantik.
Baca Juga: Santri Madura Berhasil Terbangkan Miniatur Pesawat Buatan Sendiri, Erick Thohir: Serasa Ikut Terbang
Almeida sendiri juga akan mengevaluasi formasi dan taktik Arema dari setiap lini.
Mantan pelatih Semen Padang ini ingin Arema Malang semakin kuat hari demi hari.
Almeida sendiri kini menjadi pelatih serba salah, dimana saat melakukan strategi apapun, pasti ada saja orang yang melakukan kritik akan taktik dan formasi yang ia gunakan.
Baca Juga: Hukum Sikat Gigi dan Berkumur Saat Puasa Kata Ustadz Abdul Somad, Wajib Diketahui
Kini, dirinya akan fokus pada sisa pertandingan di putaran kedua Liga 1.
Arema sendiri akan menghadapi Persija pada 5 Februari 2022 dan akan menghadapi tim juru kunci, Persiraja Banda Aceh pada 10 Februari 2022.
Arema wajib menang kalau ingin mempertahankan posisi 1 klasemen. ***
