"Begitupun dengan Jurgen Klopp, Liverpool belum mendapatkan hasil dan tiba-tiba orang ingin dia keluar. Itulah sifat sepak bola," sambungnya.
Keputusan Potter untuk membandingkan Arteta dan Klopp memang menarik, mengingat keduanya telah digunakan Potter sebagai contoh kesuksesan.
Tetapi apakah situasi mereka sebanding? Sebagai permulaan, Potter hanya memenangkan sembilan dari 26 pertandingan yang ia jalani sebagai pelatih Chelsea.
Sedangkan Klopp, selama 26 pertandingan pertamanya di Liverpool antara Oktober 2015 dan Januari 2016, ia menangi laga 12 kali.
Baca Juga: Siap Grak, Muhammad Ferarri Ditunjuk Jadi Kapten Timnas Indonesia U-20, Perang vs Irak, Dimulai!
Sementara itu, menurut statistik, Arteta lebih baik lagi. Setelah menggantikan Unai Emery pada Desember 2019, ia memimpin 28 pertandingan hingga akhir musim 2019/20, memenangkan 16 pertandingan.
Liverpool dan Arsenal juga jauh lebih efektif di depan gawang selama awal pemerintahan manajer mereka daripada Chelsea di bawah komando Potter.
Liverpool di bawah pelatihan Klopp mencetak 41 gol dan Arteta 45 gol selama waktu itu. Sebagai perbandingan, Chelsea hanya mencetak 25 gol.
Potter bisa mengklaim bahwa telah memimpin timnya meraih kemenangan kandang dan tandang melawan AC Milan di babak penyisihan grup Liga Champions.