Network
BERITASOLORAYA.com – Berita pemecatan pelatih telah terjadi lagi di tubuh tim Eropa. Setelah berita pemecatan Julian Nagelsmann oleh Bayern Munchen, kini giliran tim Liga Inggris Tottenham Hotspur yang memecat Antonio Conte.
Pemecatan Antonio Conte disinyalir karena hubungannya dengan petinggi Spurs yang memburuk. Seperti yang sudah diketahui beberapa hari ke belakang, Antonio Conte sempat bersitegang dengan Spurs dan kerap memberikan komentar pedas.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari akun resmi twitter Fabrizio Romano @Fabrizio Romano, seorang jurnalis sepak bola dari Italia. Berita hengkangnya Antonio Conte dari Tottenham Hotspur benar adanya.
Baca Juga: Jelang Lawan Tottenham Hotspur, Bintang AC Milan akan Kembali Tampil, Siapakah Dia?
“Ofisial: Antonio Conte dan Tottenham resmi berpisah dengan kesepakatan bersama. Ia bukan lagi pelatih spurs,” ucap Fabrizio Romano.
“Setelah hengkangnya Conte, Cristian Stellini akan menjadi pelatih sementara Tottenham Hotspur sampai akhir musim. Ryan Mason akan menjadi asistennya,” lanjutnya.
Antonio Conte telah melatih Tottenham Hotspur sejak 2 November 2021 atau telah 17 bulan melatih the Lilywhites setelah menggantikan pelatih sebelumnya, Nuno Espirito Santo.
Baca Juga: RESMI! Bayern Munchen Memecat Julian Nagelsmann dan Menunjuk Thomas Tuchel
Statistik Tottenham Hotspur di tangan Antonio Conte sebenarnya tak buruk buruk amat. The Lilywhites telah bermain 76 kali, dengan 41 kemenangan, 12 hasil seri, dan 23 kekalahan. Dengan persentase kemenangan 53,95%.
Namun, selama 17 bulan bersama Antonio Conte, Tottenham Hotspur belum meraih 1 prestasi pun. Saat ini the Lilywhites masih berada di posisi 4 klasemen Liga Inggris dengan 49 poin dan telah gugur di Liga Champions, Piala FA, dan Piala EFL.
Peluang Tottenham Hotspur untuk menjuarai gelar pada tahun ini sudah tertutup. Mengingat sangat sulit untuk bersaing menjuarai Liga Inggris dengan Arsenal dan Manchester City yang duduk di peringkat 1 dan 2.
Dengan Demikian, Tottenham Hotspur harus puasa gelar lagi hingga musim ini berakhir. Mengingat the Lilywhites terakhir memperoleh gelar juara saat menjuarai Piala EFL pada musim 2007-2008 atau sekitar 15 tahun lamanya.
Daniel Levy, pemilik Tottenham Hotspur pun buka suara dengan kepergian Antonio Conte. Ia meminta untuk semua berjuang demi tempat di Liga Champions.
“Kami masih memiliki sisa 10 pertandingan Liga Inggris. Kami harus berjuang demi 1 tempat di Liga Champions,” ucapnya melalui laman Twitter Fabrizio Romano.
Baca Juga: Jeblok di Awal Musim, Conte Siap Gantikan Arteta di Arsenal
“Kita semua harus Bersatu, setiap orang harus melangkah maju untuk memastikan kemungkinan tertinggi bagi klub dan pendukung setia kami yang luar biasa,” lanjutnya.
Nama Antonio Conte tidak asing di Eropa. Antonio Conte sempat melatih beberapa tim besar Eropa seperti Juventus, Chelsea dan Inter Milan. Bahkan ia pernah menahkodai tim nasional Italia.
Di Juventus, Antonio Conte sempat mempersembahkan gelar. Antara lain juara Serie A 3 tahun beruntun (2011-2012, 2012-2013 dan 2013-2014). Serta mempersembahkan 2 gelar Super Copa pada tahun 2012 dan 2013 untuk si nyonya tua.
Setelah melatih Juventus, Antonio Conte ditunjuk menjadi pelatih timnas Italia pada tahun 2014 hingga 2016. Selama 2 tahun kepelatihannya, Gli Azzurri berhasil mencatatkan 14 kemenangan, 7 imbang, dan 4 kekalahan dari 25 pertandingan dengan persentase kemenangan 56 persen.
Antonio Conte lalu bergabung bersama Chelsea pada tahun 2016. Selama menangani the Blues, Antonio Conte berhasil mempersembahkan gelar Liga Inggris musim 2016-2017 dengan mencatatkan 13 kemenangan beruntun. Lalu ia juga menjuarai piala FA pada musim 2017-2018.
Antonio Conte lalu kembali pulang ke Italia. Ia lalu bergabung bersama Inter Milan. Bersama Il Nerazzurri, Conte berhasil mempersembahkan juara Serie A pada musim 2020-2022 dan Runner UP Liga Eropa pada 2019-2020. Antonio Conte lalu meninggalkan Inter Milan dan bergabung bersama Tottenham Hotspur pada tahun 2021. ***
