Baik Persebaya maupun Persija, keduanya berada di posisi yang tidak aman dan bisa saja tersalip oleh tim di bawahnya dalam klasemen.
Sedangkan, Persija juga harus mengamankan pertandingan sisa untuk memperbesar kemungkinan mereka menyalip Persib di posisi dua.
Aji Santoso, sebagai Pelatih Persebaya menanggapi pertandingan tersebut dengan wajar. Ia mengungkapkan bahwa semua bisa saja terjadi dalam setiap pertandingan sepak bola.
“Di dalam sepak bola semua bisa terjadi, saya pun pernah mengalahkan Persija setelah 25 tahun Persebaya tidak pernah menang di Senayan (Gelora Bung Karno). Artinya di sepak bola semua bisa terjadi,” kata pelatih Persebaya itu.
Catatan statistik bisa saja terbolak-balik, karena dalam sepak bola semua hal bisa terjadi tanpa dapat diperkirakan dengan pasti.
Aji Santoso tetap menghargai semangat dan kerja keras anak asuhnya selama bertanding melawan Persija.
“Kita juga harus lihat bagaimana cara anak-anak tadi (kemarin) bermain, kecuali kalau mainnya tidak semangat dan mainnya jelek. Mereka sudah bermain maksimal,” tutur Aji Santoso dilansir BeritaSoloRaya.com dari laman Liga Indonesia Baru.
Dalam pertandingan ini, Aji Santoso mengaku kedalaman skuatnya memang kurang dibandingkan Persija karena Ze Valente dan Sho Yamamoto sebagai pemain kunci tidak bisa ikut bermain.