Fase Kehidupan Lanjut Usia. Pahami melalui Sisi Psikologi Lansia

7 Desember 2021, 08:05 WIB
Ilustrasi lansia. /Pixabay/pixabay

 

BERITASOLORAYA.com - Fase hidup manusia penuh dengan pertumbuhan dan perkembangan, secara fisik pertumbuhan kita umumnya akan semakin bertambah dari waktu-ke waktu.

Menjadi tua adalah fase hidup yang pasti akan kita rasakan atau kita alami, bagi yang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk hidup lebih lama di dunia. Adapun menjadi tua sering disebut sebagai Lansia atau Lanjut Usia.

Lalu umur berapakah kita disebut dalam kategori lansia? Di Indonesia hal ini sudah diatur dalam UU No.13 Tahun 1998 yakni usia 60 tahun. Lalu sebenarnya apa maksud dari istilah lansia?

Baca Juga: Resep Roti Abon Wajib Coba

Dikutip BeritaSoloRaya.com melalui puspensos.kemensos.go.id seorang ahli menyebutkan bahwa lansia adalah tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan, namun perlu diingat bahwa menjadi lansia bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan penyakit.

Semakin bertambahnya usia kita, semakin banyak pula pengalaman yang telah kita lalui dalam proses kehidupan. Masalah yang dihadapi anak kecil dan orang dewasa tentu berbeda, sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, juga faktor lingkungan dan faktor pola pikir yang mempengaruhi.

Biasanya semakin tua kita akan dihadapkan pada masalah yang lebih banyak dan lebih berat, tentu karena tanggung jawab yang dipikul pun semakin tinggi.

Di samping itu, dari sisi psikologi setiap tahapan umur akan berbeda-beda sesuai dengan fase hidup yang terjadi pada individu manusia.

Ilustrasi lansia. noelle Otto

Pada dasarnya psikologi lansia termasuk dalam cabang ilmu psikologi perkembangan. Menurut Hurlock Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sesuai dengan hakikat perkembangan yang berlangsung sejak konsepsi sampai menutup usia.

Dengan demikian psikologi lansia merupakan ilmu yang mempelajari permasalahan-permasalahan psikologis, tingkah laku dan kebiasaan yang terjadi ketika seseorang mencapai tahapan usia yang memasuki kategori lanjut usia.

Berikut adalah beberapa aspek perkembangan psikologi lansia diantaranya:

  1. Aspek Intelektual 

Ketika seseorang menginjak lansia, ia bisa jadi akan mengalami penurunan kemampuan intelektual. Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti penyakit, kecemasan ataupun depresi.

Namun, tak perlu khawatir, kemampuan intelektual ternyata dapat dipertahankan dengan cara menciptakan lingkungan yang dapat melatih dan merangsang kemampuan intelektual mereka. Sehingga bisa menghindari kepikunan.

  1. Aspek Emosional

Sebagai seorang lansia, tentu memiliki rasa yang tidak nyaman seperti yang dihadapi oleh para lanjut usia pada umumnya sebab sebagai lansia akan menghadapi tekanan akibat perubahan fisik maupun sosial psikologis yang dialaminya, sehingga dibutuhkannya kemampuan penyesuaian diri yakni kemampuan untuk menyesuaikan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat sehingga memenuhi kebutuhannya tanpa menimbulkan masalah baru.

Biasanya hal-hal yang lansia akan rasakan atau hadapi diantaranya seperti merasa tersisih, merasa tak dibutuhkan lagi, penyakit yang tak kunjung sembuh ataupun kematian pasangan. Hal-hal tersebut dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri, depresi, dan ketakutan.

  1. Apek Spiritual

Orang yang telah menginjak masa lansia menurut para peneliti akan lebih dekat dengan agama. Sebab Kebutuhan spiritual dirasa memiliki pengaruh besar terhadap ketenangan batin para lansia begitu juga dalam hal kesehatan fisik maupun mental.

  1. Aspek Kepribadian

Lansia yang sehat, kepribadiannya akan tetap berfungsi dengan baik tergantung dari tingkat depresi yang dialami pada fase kehidupan sebelumnya.

Namun, tidak sedikit juga yang menyebutkan bahwa saat lansia seseorang biasanya akan kembali ke masa kanak-kanak. Masa muda seorang lansia sering diartikan sebagai cerminan kepribadiannya di masa lansianya.

Disamping aspek-aspek tersebut, ada pula beberapa faktor yang mempengaruhi psikologis pada lansia. Faktor-faktor tersebut yakni:

  1. Penurunan Kondisi Fisik
  2. Penurunan Fungsi Seksualitas
  3. Perubahan Aspek Psikososial.
  4. Perubahan Peran Sosial di Masyarakat.

Faktor-faktor tersebut perlu disikapi dengan bijak agar para lansia dapat merasakan kebahagiaan dihari tuanya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, perubahan pada psikologi lansia juga akan dirasakan berdasarkan aspek dan faktor yang ada, sehingga perlu untuk menyikapi perubahan psikologi yang dialami lansia.

Keluarga memiliki peran penting dalam membina kondisi psikis pada anggota keluarganya yang telah lansia. Sebab keluarga merupakan pihak terdekat lansia tersebut, sehingga ada yang dapat merawatnya.

Berikut adalah upaya membina psikis lansia yang dapat dilakukan pihak keluarga diantaranya:

  1. Menyediakan waktu untuk mengajaknya berbicara dari hati ke hati sehingga ia tidak merasa kesepian dan dapat mengungkapkan keluh-kesahnya.
  2. Memberikan perhatian, kasih sayang dan rasa aman serta motivasi.
  3. Memahami apa yang mereka rasakan dan membantu mencari penyebab permasalahannya.
  4. Memberi penjelasan untuk menerima perubahan dirinya yang telah menjadi lansia, hal ini perlu dilakukan agar ia dengan lapang dada dan dengan senang hati fase kehidupannya tersebut.
  5. Berusaha meningkatkan rasa percaya diri mereka, misalnya dengan membuat dirinya bermanfaat bagi orang lain.
  6. Apabila lansia menghadapi masalah gangguan mental yang cukup mengganggu sebaiknya, segera mengunjungi ahli atau tenaga profesional untuk membantunya.

Baca Juga: Turnamen International Youth Championship (IYC) dan Soft Launching Ditunda, Berikut Penjelasan Anies Baswedan

Setiap fase dalam kehidupan tentu tidaklah mudah, begitu pula menjadi seorang lansia. Maka sebaiknya jika anda memiliki atau kenal dengan seseorang yang telah menginjak masa lansia, buatlah ia merasa disayangi dengan memahaminya melalui sisi psikologi serta menerapkan upaya-upaya yang telah disebutkan sebelumnya, agar di masa senjanya ini ia dapat merasakan kebahagiaan.

Editor: Inung R Sulistyo

Tags

Terkini

Terpopuler