BERITASOLORAYA.com - Berbicara mengenai pendaftaran kuliah pun berbicara soal daya tampung, passing grade, dan keketatan persaingan.
Kamu pasti sudah sering mendengar istilah daya tampung, passing grade, dan keketatan persaingan saat sedang sibuk mendaftar SBMPTN atau SNMPTN.
Ketiga istilah tersebut kerap menjadi topik hangat menjelang pendaftaran UTBK SBMPTN ataupun seleksi SNMPTN.
Baca Juga: Dirumorkan ke Persebaya, Ini Syarat Irfan Bachdim untuk Persis Solo
Lalu sebenarnya apa sih daya tampung, passing grade, dan keketatan persaingan itu?
Hal ini tentu menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam menentukan jurusan atau PTN impian. Simak pembahasannya sampai selesai.
Pengertian Daya Tampung, Passing Grade, dan Keketatan Persaingan
Daya tampung merupakan persentase jumlah peserta yang diterima pada suatu program studi.
Baca Juga: Diisukan Pindah ke Persebaya, Irfan Bachdim: Saya Cinta Persis Solo
Persentase ini dapat berubah setiap tahunnya dan tergantung dengan kebijakan universitas tersebut.
Biasanya universitas akan memberikan persentase untuk tiga jalur lulusan, yakni SBMPTN, SNMPTN, dan seleksi Mandiri.
Oleh sebab itu, Anda perlu untuk mencari informasi akurat sesuai dengan kampus yang dituju dan mempertimbangkan kembali dengan matang.
Baca Juga: 3 Cara Unduh NRG PPG Dalam Jabatan serta Mengeceknya
Sebagai contoh, daya tampung keseluruhan prodi Pendidikan Dokter di UGM 2021 sebanyak 100, maka berarti untuk daya tampung SNMPTN 36 dan SBMPTN 54.
Keketatan Persaingan merupakan gambaran persaingan untuk masuk ke suatu kampus atau program studi.
Keketatan persaingan diprediksi dari perbandingan jumlah peminat atau pendaftaran dan daya tampung atau yang diterima.
Baca Juga: 6 Film Korea Paling Sedih dan Bikin Penonton Nangis Sesenggukan
Sebagai contoh, peminat di Teknik Informatika Universitas Padjajaran 2.465 orang dan jumlah yang diterima 32 orang.
Dengan demikian, perbandingan keketatannya 1:77 atau kursi yang diperebutkan sebanyak 77 orang.
Passing grade merupakan istilah untuk menggambarkan persentase batas nilai pada program studi tertentu.
Baca Juga: Permintaan Maaf Song Ji Ah, Single Inferno, Ternyata Membuat Penggemar Terpecah
Persentase nilai ini pun dapat berubah-ubah setiap tahunnya dan akan berubah tergantung dengan jumlah peminat dan skor peserta yang mendaftar pada jurusan tersebut.
Walaupun akan tampil berbeda di setiap tahunnya, tetapi passing grade masih sering digunakan sebagai rujukan dalam mencapai target nilai minimal yang harus diperoleh saat UTBK agar bisa lolos masuk jurusan tersebut.
Sebagai contoh, jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia tahun sebelumnya memiliki passing grade 48%, maka peluang kamu untuk lolos relatif besar.
Baca Juga: Berikut Ini Fakta Menarik PKN STAN yang Harus Kamu Ketahui
Sebaliknya jika passing grade tahun sebelumnya di atas 48,9%, maka peluang kamu lolos SNMPTN akan kecil.***