BERITASOLORAYA.com – Kemdikbud menjelaskan lebih detail tentang diterbitkannya Kurikulum Merdeka Belajar.
Kurikulum Merdeka Belajar menjadi salah satu pembahasan yang penting dalam dunia pendidikan.
Dalam hal ini, Kemdikbud menjelaskan tujuan asesmen awal adanya Kurikulum Merdeka Belajar, sebagaimana disampaikan oleh Ditjen GTK dalam acara seminar Sapa GTK pada Jumat, 1 Jjuli 2022 lalu.
Baca Juga: Kurikulum Merdeka Belajar Diterapkan. Ini Perubahan yang Akan Terjadi pada Level SMK
Kemdikbud memberikan penjelasan terkait dengan tujuan asesmen awal Kurikulum Merdeka Belajar dengan judul “Ciptakan Pembelajaran Bermakna dan Berkualitas Melalui Asesmen Awal dan Pembelajaran Terdiferensiasi”.
Tujuan asesmen awal adanya Kurikulum Merdeka Belajar adalah untuk memperoleh informasi awal yang dibutuhkan oleh guru dan sekolah dalam rangka menjalankan Kurikulum Merdeka Belajar.
Informasi yang ada tersebut bisa digunakan oleh tendik untuk melakukan intervensi pembelajaran agar terarah dengan tepat.
Baca Juga: Bersamaan dengan LPDP, Berikut Persyaratan Beasiswa Afirmasi Daerah 2022
Hal itu penting dilakukan sebab guru harus mengetahui kondisi awal setiap siswa dalam rangka menjalankan pembelajaran yang tepat di sekolah.
Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal yang ada dalam menyusun asesmen Kurikulum Merdeka Belajar, dimana akan diserahkan langsung kepada masing-masing sekolah.
Artinya, setiap sekolah yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar memiliki kebebasan untuk menentukan waktu dan teknis asesmen, asalkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Hal penting yang harus dicermati bahwa asesmen dirancang secara asil, proporsional, valid, sehingga bisa menjelaskan kemampuan belajar siswa.
Maka setiap sekolah bisa menyusun asesmen dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang sesuai dengan kondisi dan kultur sekolah tersebut, sehingga akan jauh lebih tepat sasaran pada seluruh siswa.
Harapannya asesmen yang dibuat akan selaras dengan tujuan dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang akan diterapkan di sekolah.***