PGRI Jateng Minta Guru Belajar di luar Disiplin Keilmuan, Sebut Teknologi yang Tidak Ada Tanpa Guru

19 Juni 2023, 19:57 WIB
Ketua PGRI Jawa Tengah menjabarkan pentingnya guru menguasai ilmu di luar pendidikan yang mereka pelajari. /ANTARA Foto/Zuhdiar Laeis

BERITASOLORAYA.com - Teknologi laser di bidang medis tidak akan tercipta tanpa adanya kerjasama yang terjalin antara dokter dan guru ahli fisika. Hal itu disampaikan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia melalui Dr Muhdi selaku Ketua PGRI wilayah Jateng.

Pada lokakarya dengan tema ‘Narasumber Digital Academic Training dan Pelatihan Editor Buku PGRI Jateng’, ia meminta para guru untuk tidak berpaku pada linearitas keilmuan mereka dan dapat menciptakan teknologi terbaru.

Kegiatan yang digelar Minggu, 18 Juni 2023 itu, PGRI meminta guru agar mampu berpikir dengan lebih komprehensif, untuk mampu bekerja sama bersama guru di luar disiplin keilmuan yang sama.

Menurutnya, dokter tentu tidak dapat menguasai teknologi laser. Namun dengan upaya lintas keilmuan, akhirnya terdapat tindakan medis menggunakan teknologi laser yakni operasi penyakit tertentu tanpa harus membedah tubuh.

Baca Juga: Acara Wisuda PAUD, SD, SMP, dan SMA dapat Protes dari Orang Tua Murid, Bagaimana Tanggapan Nadiem Makarim?

"Tidak akan lahir teknologi operasi laser apabila para dokter tidak mau bekerja sama dengan ahli fisika," kata Dr Muhdi yang juga selaku mantan Rektor Universitas PGRI Semarang (Upgris) pada acara yang digelar di Semarang.

Diakui olehnya dunia pendidikan di beberapa saat lalu memang sempat mengalami momen terjebak di perangkap linearitas. Posisi itu mampu mengakibatkan para guru sebagai tenaga pendidik tidak dapat berkembang.

Ia melanjutkan, terdapat banyak guru yang merasa angkuh dengan keilmuan mereka dan tidak mau mempelajari ilmu lain. Sehingga saat pandemi datang mereka terguncang karena tidak memahami ilmu di teknologi informasi.

"Sekarang semua baru menyadari bahwa ilmu itu tidak berdiri sendiri. Untuk melahirkan sesuatu yang bermanfaat, berbagai ilmu harus mampu bersatu dan bekerja sama. Ini harus betul-betul disadari para guru," ujarnya.

Baca Juga: PIP Diharap Bantu Perguruan Tinggi Kembangkan Perbaikan Karakter Demi Perbaikan SDM

Terlebih soal penguasaan teknologi informasi, ia mengatakan guru di disiplin bidang apapun harus mau memahami teknologi informasi. Bukan cuma wajib, para guru juga harus pada tahap terampil dalam menguasai teknologi informasi.

Hal itu karena pola pembelajaran kedepannya cenderung akan melibatkan teknologi informasi untuk bagian proses pembelajaran.

"Di masa mendatang, teknologi informasi akan menjadi pilihan dalam proses pembelajaran. Jadi, sudah bukan waktunya lagi kalau sekedar menguasai, guru harus sudah terampil," katanya.

Meski demikian, Dr Muhdi menyampaikan sampai saat ini masih banyak guru yang hanya memanfaatkan ponsel untuk mengirim pesan dan telepon.

Baca Juga: Update Harga Logam Mulia Antam dan UBS Terbaru Hari Ini Senin 19 Juni 2023, Naik atau Masih Stagnan?

Tantangan guru ke depan menurut Dr Muhdi akan semakin berat. Guru harus bisa mengikuti perkembangan ilmu yang begitu cepat. Guru juga dituntut untuk terus memperbarui keilmuannya.

"Tidak akan lahir murid yang hebat dari guru yang tidak hebat. Murid yang hebat hanya akan lahir dari guru yang hebat. Maka saya minta para guru untuk terus meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan generasi bangsa yang hebat-hebat," ujarnya.***

 

Editor: Syifa Alfi Wahyudi

Tags

Terkini

Terpopuler