Bagaimana Bertahan Dalam Badai Perkawinan?

- 30 Oktober 2021, 23:33 WIB
Ilustrasi prosesi pernikahan.
Ilustrasi prosesi pernikahan. /Pixabay.com

BERITASOLORAYA.com-Perkawinan adalah sebuah lembaga penyatuan dua individu dengan karakter dan latar belakang yang berbeda. Jaman dahulu, perkawinan sering terjadi karena penyatuan tersebut dilakukan oleh orang tua, namun uniknya, banyak yang bisa bertahan dan bahkan sampai akhir hayat.

Namun mengapa saat ini angka perceraian menjadi tinggi, di saat penyatuan adalah pilihan sendiri? Jawaban nya tidak dapat digeneralisir karena berbeda beda kasusnya. Namun sering terjadi dengan alasan sudah tidak ada kecocokan antara pasangan suami istri.

Terkait kembali kepada definisi perkawinan, penyatuan dua individu yang berbeda karakter dan latar belakang itu sangat tidak mudah. Ditambah lagi dengan munculnya berbagai masalah seperti masalah keuangan, masalah keluarga besar, masalah anak, dan perselingkuhan.

Baca Juga: Lembah Gunung Madu, Pilihan Yang Cocok Untuk Rekreasi Keluarga

Lalu bagaimana agar bisa bertahan dalam badai tersebut? Beberapa pakar menyarankan untuk membicarakan tentang visi dan misi perkawinan dengan pasangan. Komunikasi dan diskusikan dengan pikiran terbuka. Tidak ada yang lebih tinggi dan lebih mendominasi.

Awal perkawinan sangat menentukan proses selanjutnya. Ketika sudah bersatus suami atau istri, lepaskan “masa lajang”..! Aneh memang, tapi ini penting. Melepaskan masa lajang bukan berarti tidak boleh berteman atau bersosialisai, namun dalam bersosialisasi dengan teman jangan kebablasan, sehingga lupa bahwa ada keluarga yang menanti dan lupa ada batasnya.

Dugem terlalu lama dan terlalu sering bersama teman teman, adalah salah satu contohnya. Lebih baik segera pulang ke rumah setelah selesai bekerja dan berinteraksi dengan keluarga secara berkualitas. Hal ini akan membentuk Bonding yang kuat dan salah satu resep jitu untuk bertahan dalam badai perkawinan jika terjadi.

Baca Juga: Bingung Memilih Frame Kacamata? Simak 7 Tips Di Bawah Ini Ya!

Dalam berinteraksi, temukan pola komunikasi dengan pasangan. Lakukan diskusi, bukan dominasi. Mungkin akan gagal diawal, namun seiring waktu akan terjadi penyatuan dan kesepahaman.

Halaman:

Editor: Siti Charirotun Nadhifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah