Ingin Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak? Saran dari Sosiolog Ini Dapat Diterapkan...

- 2 Maret 2023, 20:46 WIB
Ilustrasi mencegah anak dari kekerasan seksual
Ilustrasi mencegah anak dari kekerasan seksual /Unsplash.com

BERITASOLORAYA.com – Terjadinya kasus kekerasan seksual pada anak saat ini telah mencapai jumlah yang sangat memprihatinkan berbagai pihak terutama para orangtua dan tenaga pendidik.

Mirisnya, sejumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi di tempat yang seharusnya memberikan kenyamanan yaitu lingkungan rumah dan sekolah.

Hal lain yang juga sangat disayangkan adalah pelaku kekerasan seksual terhadap anak seringkali seseorang yang dikenal baik oleh si anak, bahkan ada juga yang merupakan orangtua si anak.

Baca Juga: Tidak Hanya Kursi Roda, Kemenag Minta Mobil Golf Disiapkan untuk Jamaah Haji Indonesia, Untuk Apa?

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kasus kekerasan seksual pada anak telah menggugah berbagai pihak tergerak untuk membantu dengan berbagai cara.

Salah satunya adalah seperti saran yang diberikan oleh Sosiolog yang berasal dari Purwokerto ini.

Tyas Retno Wulan, tergugah memberikan sejumlah saran berdasarkan keilmuan yang dimilikinya terhadap para orang tua dan tenaga pendidik yang berkaitan dengan anak-anak.

Saran yang diungkapkan Tyas terkait bagaimana melakukan pencegahan agar anak-anak terhindar dari kekerasan seksual.

Tyas menyarankan agar anak diberikan pemahaman atau pendidikan seks usia dini yang disesuaikan dengan dunia anak tersebut.

Baca Juga: Hasil Seleksi PPPK Guru 2022 Diumumkan Paling Lambat 8 Hari Lagi, Tendik Diminta Tak Usah Lakukan Hal Ini

“Pendidikan dan edukasi seks sejak usia dini akan mengajarkan anak untuk tahu hak-hak kesehatan reproduksinya,”ujar Sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman tersebut.

Hal tersebut akan membuat anak memahami bahwa ada bagian sensitif dari tubuhnya yang hanya boleh disentuh dan dilihat oleh ibunya atau ahli kesehatan dengan pendampingan dari ibunya.

Disamping itu, anak-anak juga harus diberi penguatan mental untuk berani berbicara (speak up) apabila mengalami suatu kejadian yang kurang menyenangkan.

Tyas juga menyayangkan karena selama ini pendidikan seks usia dini masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu untuk diajarkan kepada anak-anak.

Tyas menegaskan bahwa apabila pendidikan seks usia dini diberikan kepada anak, diharapkan dapat mencegah anak tersebut dari kemungkinan terjadinya perilaku-perilaku berisiko.

Baca Juga: Ini Proses Selanjutnya Setelah Pengumuman Hasil Seleksi PPPK. Boleh Mengajukan Sanggahan?

Hal lain yang juga dianggap penting oleh Tyas adalah adanya pendampingan dari orangtua saat anak melihat konten-konten di media sosial dan internet.

Tujuan dari adanya pendampingan tersebut adalah agar anak-anak terhindar untuk melihat konten-konten yang mengandung kekerasan dan pornografi.

Efek lain dari terlihatnya konten-konten negatif tersebut adalah kemungkinan terjadinya pendewasaan seksual tanpa edukasi yang benar dari orang terdekat anak tersebut.

Baca Juga: 1 Juta Lebih Kebutuhan ASN Baru 2023, Menteri PANRB Prioritaskan Profesi Ini, Cek Selengkapnya...

“Karena itu, orang tua perlu menjadi sahabat anak pada setiap fase hidupnya,” tutur Tyas yang juga menekankan tentang pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak.

Hal itu bertujuan agar anak dapat diberikan pemahaman untuk membedakan antara tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan atau berlaku terhadapnya.***

Editor: Rita Azlina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah