Kepala Dinkes Kabupaten Sukoharjo: Sampel yang Diteliti di Laboratorium UGM Semua Varian Delta

- 23 Juli 2021, 17:07 WIB
Ilustrasi. Kepala Dinkes Kabupaten Sukoharjo: Sampel yang Diteliti di Laboratorium UGM Semua Varian Delta.
Ilustrasi. Kepala Dinkes Kabupaten Sukoharjo: Sampel yang Diteliti di Laboratorium UGM Semua Varian Delta. /Pexels/Miguel Á. Padriñán

PR SOLORAYA - Kabar kurang mengenakkan datang dari Sukoharjo. Pasalnya varian Delta telah ditemukan di wilayah tersebut.

Bahkan kepastian varian Delta telah masuk ke Sukoharjo telah dikonformasi oleh kepala Dinkes Kabupaten Sukoharjo.

Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan jika kebenaran varian Delta telah masuk ke wilayahnya berdasarkan sampel yang diteliti di Laboratorium UGM.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Mengenal Hend Zaza, Atlet Termuda asal Suriah Usia 12 Tahun

"Kemarin kami sudah mendapatkan konfirmasi bahwa, dari sampel yang diteliti di Laboratorium UGM semua varian Delta," kata Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati.

"Dari awal memang kami sudah curiga, sebab jika melihat kecenderungan tingginya kasus dan cepatnya penularan, mirip dengan varian Delta. Hanya saja pihaknya sedang mencari kode spesimen, dari kasus yang mana," ujar Yunia.

Sebagaimana diberitakan suaramerdeka-solo.com dalam artikel berjudul Varian Delta Dipastikan Sudah Masuk Sukoharjo. UGM Telah Mengirimkan Hasil Penelitian Sampel Terkait dengan keberadaan varian tersebut, Yunia kembali mengingatkan dan meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal itu untuk mencegah Covid-19 semakin meluas.

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Episode 16: Kesempatan Takemichi Tuntaskan Misi demi Ubah Takdir?

"Yang penting dan utama adalah disiplin prokes. 5M sangat penting dan utama," tandasnya.

Di satu sisi, Yunia juga mengungkapkan saat ini tenaga kesehatan (nakes) di Sukoharjo mengalami over pekerjaan, seiring dengan status PPKM Level 4 di Sukoharjo. Sebab, dengan status itu ada hal yang harus dipenuhi sesuai dengan arahan dari Pusat. Khususnya mengenai 3T (Tracing, Testing dan Treatment).

"Khusus testing, kalau biasanya dalam seminggu itu di bawah 1.000 tapi sekarang 1,925 dalam sehari. Bisa dibayangkan bagaimana jungkir baliknya nakes di sini. Belum lagi tracing kontak erat dimana satu kasus positif yang harus ditracing 30 kontak erat," imbuhnya.

Baca Juga: Berjemur Sebelum Pukul 10.00 Pagi Justru Berisiko? Ini Jadwal yang Tepat Menurut Ahli Bedah Ortopedi

Di satu sisi, banyak nakes yang tumbang akibat terpapar Covid-19. Padahal untuk menambah nakes sangat sulit dilakukan.

"Ini benar-benar berat dan jujur kami tidak suka dengan situasi ini. Tetapi mau tidak mau harus dilakukan."

Karena itu pihaknya meminta agar semua pihak bersama-sama berupaya mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid, salah satunya dengan tetap disiplin prokes. ***(Susilo Wibowo/Suara Merdeka Solo)

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Suara Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x