Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Persoalkan Status Permaisuri dan Putra Paku Buana XIII

- 2 Maret 2022, 08:44 WIB
Tari legendari Bedaya Ketawang menampilkan gerakan-gerakan halus nan gemulai penuh makna.
Tari legendari Bedaya Ketawang menampilkan gerakan-gerakan halus nan gemulai penuh makna. /Rosyid

“Kalau keturunan (Trah Mataram) caranya bagaimana, kalau orang biasa (non-Trah Mataram) caranya bagaimana. Nama yang boleh dipakai apa saja,” katanya.

“Semua ada aturannya. Jadi tidak sembarangan,” katanya.

Keabsahan pengangkatan Permaisuri tersebut, lanjut Eddy, juga akan berdampak kepada pengangkatan Putra Mahkota Keraton Surakarta.

Apalagi KGPAA Purbaya diangkat karena ia merupakan satu-satunya anak laki-laki dari SISK Pakoe Boewono XIII Hangabehi dari permaisurinya.

“Tentu nanti buntutnya juga kepada berikutnya lagi, penunjukkan putra mahkota. Kan ini masih berhubungan dengan yang pertama (pengangkatan permaisuri),” katanya.

“Kalau yang pertama tidak pas, pasti yang kedua juga tidak pas,” katanya.

Baca Juga: Pembaruan Fitur Trunk dalam PUBG New State

Kendati demikian, Eddy tak mau buru-buru menyalahkan prosesi pengangkatan Permaisuri dan Putra Mahkota Keraton Surakarta Hadiningrat tersebut.

Ia mengatakan LDA akan membicarakan masalah tersebut dengan Sentana yang tegabugn dalam dinasti Mataram.

“Kita akan mengevaluasi apakah pengangkatan Permaisuri dan Putra Mahkota kemarin masih dalam koridor adat atau justru makin menambah penyimpangan,” katanya.

Halaman:

Editor: Ichsan Noor Rasyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah