Ditugasi Gantikan Gibran, Wakil Walikota Teguh Prakosa Mengaku Dilarang Dekati Presiden Saat Kunjungi Solo

- 14 Maret 2022, 19:23 WIB
Wakil Walikota Solo Teguh Prakosa mengaku dilarang oleh Paspampres mendekati Presiden Jokowi saat berkunjung ke Solo akhir pekan lalu
Wakil Walikota Solo Teguh Prakosa mengaku dilarang oleh Paspampres mendekati Presiden Jokowi saat berkunjung ke Solo akhir pekan lalu /ANTARA

BERITASOLORAYA.com - Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa ditugasi Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi Kota Solo akhir pekan lalu.

Teguh Prakosa memang ditugasi Gibran menggantikan sejumlah tugas Pemerintahan Kota Solo sejak seminggu terakhir. Pasalnya, Gibran masih menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid 19.

Sayangnya, Teguh Prakosa tak bisa melaksanakan tugas yang diamanatkan Gibran dengan baik saat Presiden Jokowi berkunjung ke Solo akhir pekan lalu.

Baca Juga: Hal-Hal yang Bisa Merusak Handphone dan Laptop dengan Cepat

Ia dilarang mendekati Presiden Jokowi saat kunjungannya di Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Solo Techno Park (STP).

Teguh Prakosa mengaku kecewa dengan perlakuan tersebut. Selain sebagai pemangku wilayah, Teguh juga bertugas menggantikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

"Saya ini ditugasi Walikota Solo. Jadi porsi saya, posisi saya sebagai Walikota Solo," katanya di Balaikota Solo, Senin 14 Maret 2022.

Teguh membeberkan larangan mendekati Presiden Jokowi terjadi dua kali. Pertama di lingkungan kampur UNS saat Presiden Jokowi hendak menghadiri acara Dies Natalis ke-45 universitas negeri di Solo itu, Jumat 11 Maret 2022.

Baca Juga: Pengangkatan Honorer Jadi PNS Hoax? Begini Kata BKN

Sebelum memasuki ruang acara, Teguh mengaku dihampiri anggota Paspampres dan perwakilan Rektorat UNS.
Ia disarankan untuk menunggu di luar dengan alasan Jokowi sudah disambut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Oke, kalau begitu saya menunggu di luar saja," kata Teguh.

Sayangnya, saat Presiden Jokowi datang, Teguh kembali dihampiri anggota Paspampres bersama Rektor UNS, Jamal Wiwoho.

Mereka menyarankan Teguh menyambut Presiden Jokowi di STP bersama Direktur STP.

Teguh pun segera berangkat bersama rombongan Bagian Protokoler dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menuju STP.

Baca Juga: Alasan Jungkook BTS Menjadi Trending yang Paling Banyak di Tweet, Mengalahkan Cristiano Ronaldo

Di sana, Teguh menunggu kedatangan Presiden Jokowi di pintu masuk. Namun lagi-lagi, Teguh mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari Paspampres.

"Kurang 10 menit, Paspampres mendekati saya. Katamya nggak boleh mendekat dan harus tes PCR," katanya.

Teguh sebenarnya sudah menjalani tes Covid 19 sebelum menghadiri agenda kepresidenan. Namun tes yang dijalani Teguh hanya menggunakan metode antigen.

"Saya sudah antigen di drive through Rumah Sakit dr Oen," katanya.

Ia kecewa lantaran tidak diberi tahu tes Covid 19 untuk menemui Presiden Jokowi harus menggunakan PCR.

"Kurang 10 menit Presiden datang baru disampaikan harus PCR," ujarnya.

"Ini tidak ada suratnya lho. Tidak ada perintah harus PCR," katanya melanjutkan.

Baca Juga: Minyak Goreng Masih Mahal dan Langka di Minimarket, Termasuk di Solo

Teguh akhirnya memutuskan untuk meninggalkan lokasi tanpa menemui Presiden Jokowi.

"Lha ngapain saya di sini? Akhirnya saya keluar," katanya.

Menurut pengakuan Teguh, salah satu petugas Protokoler Istana Negara sempat berusaha merayunya agar tidak pergi. Mereka berjanji akan mengusahakan agar Teguh bisa bertemu dengan Presiden Jokowi.

"Nggak ada usaha-usaha," katanya.

"Saya ini hadir atas nama Wali Kota Solo yang punya tempat ini," katanya.

STP sendiri merupakan kompleks pendidikan vokasi yang dimiliki dan dikelola oleh Pemkot Solo.

Teguh menjelaskan sikapnya tersebut tidak bermaksud agar ia mendapatkan perlakuan khusus. Hanya saja,

Teguh mendapat tugas dari atasannya yaitu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 8 Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif

"Saya tidak minta dihormati, tapi saya ini ditugasi Wali Kota," katanya.

"Saya harus melaporkan hasil tugas saya apapun hasilnya," katanya.

Ia pun berencana melaporkan peristiwa tersebut kepada Gibran.

"Nanti kalau Mas Gibran sudah masuk saya akan sampaikan," katanya.

Gibran sendiri sudah lebih dari sepekan tidak muncul di depan publik. Ia masih menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinasnya di Loji Gandrung karena terkonfirmasi positif Covid 19.

Hingga saat ini belum ada tanggapan maupun pernyataan resmi dari pihak Istana Negara dan Paspampres terkait peristiwa tersebut. ***

Editor: Ichsan Noor Rasyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah