Mengenal Gereja Santo Antonius Purbayan, Gereja Katolik Pertama di Kota Solo, Bangunan yang Indah…

- 21 Mei 2023, 22:18 WIB
Gereja Katolik pertama di Kota Solo, Santo Antonius Purbayan yang menggambarkan bangunan indah khas Eropa
Gereja Katolik pertama di Kota Solo, Santo Antonius Purbayan yang menggambarkan bangunan indah khas Eropa /surakarta.go.id

BERITASOLORAYA.com- Gereja Santo Antonius Purbayan adalah gereja Katolik pertama di Kota Solo yang memiliki bangunan yang indah dan kaya sejarah. Setiap pagi, gereja ini dikunjungi oleh sejumlah orang yang datang untuk berdoa sebelum memulai aktivitas mereka.

Banyak orangtua yang mengantar anak-anak mereka ke sekolah di sekitar gereja dan kemudian memanfaatkan waktu luang untuk berdoa di dalamnya.

Suasana dalam gereja ini sangat tenang dan damai. Interior gereja ini memukau dengan ornamen-ornamen yang cantik dan detail yang menawan. Bagian atas mimbar dihiasi dengan jendela mozaik kaca yang indah, memberikan sentuhan warna yang mempesona.

Selain itu, jendela kaca di dinding samping gereja juga dilengkapi dengan mozaik kaca yang menawan.

Di belakang altar mimbar, terdapat ornamen garis-garis yang dipadukan dengan lampu-lampu kecil yang menciptakan suasana yang redup. Di sekeliling ruang gereja, terdapat beberapa patung orang kudus yang dihormati oleh umat Katolik. Bangku-bangku untuk umat juga terbuat dari kayu jati yang kuat dan memberikan nuansa klasik.

Baca Juga: Jangan Galau, KJP Plus Tahap 1 Mei 2023 Pasti Cair Minggu Depan, Cek Penjelasan Disdik DKI Jakarta

Gereja ini mempertahankan bentuk aslinya, dengan tiang-tiang penyangga yang diukir dengan ornamen salib.

Gereja Santo Antonius Purbayan memiliki sejarah yang panjang. Gereja ini dibangun pada bulan November 1916 sebagai gereja Katolik pertama di Solo atas prakarsa Romo Cornelis Stiphout, SJ.

Tujuan pembangunannya adalah untuk menyebarkan agama Katolik melalui pelayanan misionaris oleh Pemerintah Belanda di Solo.

Bangunan gereja ini juga memiliki nilai sejarah yang penting. Di gereja inilah Brigadir Jenderal (Anumerta) Ignatius Slamet Riyadi, seorang pahlawan nasional, dibaptis pada tahun 1949. Nama Slamet Riyadi diabadikan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai nama jalan dan patung di kawasan Bundaran Gladak.

Brigjen Ignatius Slamet Riyadi adalah seorang tokoh penting dalam pertempuran di Kota Solo. Keberanian dan keteguhan hati Slamet Riyadi di medan perang sangat dihormati oleh Belanda. Meskipun usianya masih muda, Slamet Riyadi memimpin berbagai pertempuran melawan penjajah Belanda di Kota Solo.

Sejarah gereja ini dimulai pada tahun 1827 ketika Pastor Lambertus Prinsen, yang dikirim oleh Pemerintah Belanda, memulai misi penyebaran agama Katolik di Solo. Dalam perkembangannya, pengikut Katolik di Solo semakin bertambah dan pada akhirnya gereja ini didirikan.

Pembangunan gereja Santo Antonius Purbayan dimulai pada tanggal 29 Oktober 1905 dan selesai pada bulan November 1916. Pastor Stiphout menjadi pastor pertama di Paroki Purbayan.

Baca Juga: BSI Jadi Bank Pertama yang Miliki Fitur BI Fast, Biaya Transfer Rp5 Saja

Saat ini, gereja ini juga memainkan peran aktif dalam mendukung toleransi di Kota Solo. Gereja ini sering kali menerima kunjungan dari tokoh-tokoh agama lain dan memperbolehkan penggunaan halaman parkir yang luas untuk acara peringatan keagamaan dan kegiatan lain di Balai Kota Solo.

Gereja Santo Antonius Purbayan bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga merupakan warisan budaya yang berharga bagi Kota Solo. Dengan keindahan arsitektur dan peranannya dalam sejarah, gereja ini menjadi salah satu tempat yang patut dikunjungi bagi para pengunjung yang tertarik dengan kebudayaan dan sejarah kota ini.***

Editor: Maulida Cindy Magdalena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x