Network
BERITASOLORAYA.com - Bikin bangga, pusat penelitian pertanian terbesar kedua se-Asia Tenggara berdiri di Kabupaten Klaten.
Pusat penelitian ini berdiri di lahan seluas 8,9 hektare di Juwiring, Klaten, Jawa Tengah. Tempat ini dilengkapi sejumlah teknologi terkini untuk pengembangan riset pertanian.
Dari pantauan BeritaSoloraya.com, selain hamparan tanaman seperti jagung, dan aneka sayuran, fasilitas yang berada di lokasi pusat penelitian pertanian di Klaten ini juga dilengkapi dengan teknologi terkini.
Baca Juga: WAJIB TAHU! 6 Jenis Makanan Terbaik Bagi Penderita Diabetes, Apa Saja?
Fasilitasi di pusat penelitian ini di antaranya pemantau pola cuaca, laboratorium, gedung berpanel surya, gudang penyimpanan bahan pengujian, dan rumah kaca.
Pusat penelitian pertanian yang bernama Bayer Juara atau Juwiring Agriculture Research and Academy ini diresmikan pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Bayer Juara memiliki visi untuk menjadi pusat inovasi solusi pertanian yang komprehensif. Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian ini meliputi beragam jenis tanaman, dan mendorong kerja sama erat dengan petani dan komunitas pertanian.
Bayer Juara memberikan solusi praktis dan efektif yang meningkatkan hasil panen, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta mendorong praktik pertanian yang berkelanjutan.
Head of Field Solutions Bayer Regional Asia Pacific, Srinath Bala mengatakan sebagai perusahaan global dengan keahlian life science di bidang kesehatan dan pertanian, Bayer percaya pada peran penting ilmu pengetahuan dalam mengubah dunia menjadi lebih baik.
Dia menambahkan bahwa kombinasi teknologi dengan sumber daya pertanian yang kaya mampu menghadirkan industri pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Lirik Sholawat Al Hijrotu Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin dan Artinya
"Bayer Juara adalah bukti keyakinan ini, memastikan bahwa setiap petani di Indonesia memiliki akses kepada solusi inovatif untuk masa depan yang berkelanjutan dan produktif.”
Pusat penelitian ini direncanakan akan menjalankan hingga 200 uji coba teknologi pertanian setiap tahun. Uji coba ini mencakup pengujian dan evaluasi teknologi pertanian yang inovatif, termasuk benih jagung bioteknologi dan produk biologis yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, dalam sambutannya mengatakan kemajuan negara kita sangat bergantung pada pilar inovasi dan adaptabilitas.
“Dengan merangkul kemajuan teknologi di bidang pertanian, kita tidak hanya mengamankan sumber pangan, tetapi juga membentuk masa depan Indonesia yang lebih makmur,” jelasnya.
Di sisi lain, Presiden Direktur Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar, mengatakan perjalanan 66 tahun Bayer di Indonesia merupakan bukti keyakinan terhadap negara ini.
“Nama ‘Juara,’ mencerminkan aspirasi kami untuk membawa Indonesia menjadi pemimpin dalam inovasi pertanian. Bersama-sama pemerintah, mitra industri dan para petani, kami optimistis Bayer Juara mampu berkiprah mendorong Indonesia ke panggung pertanian dunia,” katanya.***
