Misalnya, ada informasi yang mengatakan jika telah terjadi tsunami di suatu daerah. Sedangkan, pada aslinya tsunami tersebut tidak benar terjadi, ditambah lagi foto tsunami yang dimuat adalah yang terjadi di tempat lain.
Termasuk juga jika foto tersebut tidak sesuai dengan tanggal publikasinya informasi tersebut.
4. Cermati Sumber Informasi
Era keterbukaan digital memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk membuka surel penyampaian informasi. Hal ini juga perlu diperhatikan lebih lanjut.
Biasakan bersandar pada informasi yang berasal dari sumber yang jelas dan telah dikenal validasi informasinya selama beberapa waktu. Jangan sampai mempercayai sumber anonim, yang bisa jadi dalam menyampaikan informasi memiliki maksud tertentu.
5. Periksa Informasi di Sumber Lain
Setelah mendapatkan satu informasi, biasakan menunggu sumber lain yang juga memberikan informasi demikian. Jika banyak sumber yang memberitakan, dapat dikenali jika informasi tersebut bukan hoaks.
Namun sebaliknya, jika informasi tersebut tidak terdapat pada sumber lain, sangat dipastikan jika itu adalah informasi palsu. Sehingga, sikap membandingkan serta membuktikan setiap informasi yang kita terima, juga sangat diperlukan.